“Royce, soal karma itu, kelihatannya Anda selalu menunjukkan itu ke papa. Pernahkah Anda merenung bahwa itu akibat dosa Anda sendiri karena melawan papa?” tanya saya.
“Pertanyaannya, kenapa Royce melawan Papa?” Royce balik bertanya.
“Bukan begitu. Mengapa Roy berpikir karma itu terkait papa? Bukan terkait, misalnya, dosa Anda kepada orang tua?” tanya saya lagi.
“Karena orang tua selama ini nggak jelas maunya bagaimana, buktinya apakah mereka berani tampil di publik,” jawabnya.
Papa Royce, Liek Moeljanto, memang tidak mau bicara ke publik. Termasuk ke Disway.
Royce tidak menyadari bahwa sikap bapaknya seperti itu justru baik. Agar pertengkaran tidak meruncing.
Yang jelas bapaknya tidak sampai memutus hubungan kekeluargaan. Termasuk tetap bersama-sama mengantar mayat sang bayi ke pemakaman. (*)