Untuk membuat temuan itu, tim menganalisis data observasi rinci selama 15 tahun yang direkam pada pembelajaran sosial dan kebiasaan makan 50 hewan muda dari dua kelompok orangutan Sumatera.
Untuk mengukur sejauh mana masing-masing hewan berinteraksi dengan yang lain, penulis menganalisis jumlah peristiwa pengintaian -yang didefinisikan sebagai pengamatan penuh perhatian dan jarak dekat dari aktivitas hewan lain- dan jumlah waktu yang dihabiskan di dekat hewan lain.
Mereka menemukan bahwa betina mengarahkan sebagian besar perhatian sosialnya dan memiliki pola makan yang serupa dengan ibunya. Sedangkan pejantan menghabiskan waktu lebih lama untuk mengamati hewan selain induknya, terutama yang berasal dari daerah jelajah yang berbeda.