indoposonline.id – Hujan meteor adalah hasil menakjubkan dari puing-puing komet yang menumpuk di sepanjang jalur lawas melalui tata surya. Kemudian materialnya terbakar di atmosfer Bumi saat planet kita melintasi jejak debu ruang angkasa.
Sulit untuk menyebutnya dengan baik ketika sesuatu hanya lewat sekali dalam 4.000 tahun, atau tepatnya 3.967 tahun. Tapi ternyata jenis komet berperiode panjang itu masih bisa terikat pada hujan meteor tertentu, seperti yang telah dilakukan para ilmuwan dengan Comet C/2002 Y1 Juels-Holvorcem dan pancuran UY Lyncids.
“Sampai saat ini, kami hanya mengetahui lima komet berperiode panjang menjadi induk dari salah satu hujan meteor kami,” kata Peter Jenniskens, astronom meteor di SETI Institute dan penulis utama penelitian baru ini dalam sebuah pernyataan yang dikutip Space.com. “Tapi sekarang kami mengidentifikasi sembilan lagi, dan mungkin sebanyak 15.”
Untuk beberapa perspektif, Komet C/2002 Y1 Juels-Holvorcem baru-baru ini mendekati Matahari pada tahun 2003 -yang berarti kunjungan terakhirnya sekitar 2.000 SM, ketika Piramida Besar Mesir baru berusia beberapa ratus tahun.