indoposonline.id – Akun instagram WatchDoc mengalami peretasan di tengah penayangan film KPK End Game. Seakan bukan barang baru, peretasan akun media sosial (medsos) juga menimpa para pegiat antikorupsi dan pegawai KPK.
WatchDoc sendiri merupakan rumah produksi audio visual film-film dokumenter terkait isu sosial dan lingkungan hidup. Telah banyak produksi filmnya yang kerap membuat sejumlah pejabat, penguasa, kepala daerah, politisi hingga pengusaha kelas kakap yang dibuat ‘kegerahan’ atas kritik tajam WatchDoc.
Peretasan patut diduga terjadi karena dalam beberapa hari terakhir sejak Sabtu (5/6) WatchDoc tengah menyelenggarakan nonton bareng film KPK End Game yang di dalamnya mengupas terkait polemik tes wawasan kebangsaan (TWK) yang berbuah tidak lolosnya sebanyak 75 pegawai KPK. Diketahui, film tersebut memang telah dinantikan banyak pihak karena dinilai membongkar kebobrokan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) era kepemimpinan Firli Bahuri.
Dari pantauan indoposonline.id akun Instagram Watchdoc yang merupakan pembuat film KPK End Game namanya diubah menjadi @watchwatchwatchhehe. Begitu juga dengan nama profilnya diubah menjadi Dogwatch. Akun tersebut memiliki pengikut berjumlah 108 ribu orang. Sedangkan laman twitter watchdoc pada Senin (7/5) ini telah berjhasil dipulihkan.
Dandhy Laksono pendiri WatchDoc dalam postingan di laman instagramnya mengakui peretasan tersebut. “Akun IG WatchDoc diretas. Bersamaan dengan akun Twitter @KPK_EndGame yang kini telah berhasil dipulihkan,” ujar Dandhy dalam cuitannya di twitter @Dandhy_Laksono, kemarin.
Tak hanya itu, Dandhy mengatakan bahwa panitia nonton bareng (nobar) film KPK The End Game di Pontianak juga mendapat teror. Ia tak menjelaskan teror yang dimaksud. Namun, terang dia, pelaksanaan nobar terus berlangsung.
“Panitia nobar di Pontianak diretas dan diteror. Akun IG Watchdoc dirusak. Bahkan info film @KPK_EndGame2021 jadi sasaran. Tapi layar sudah terbentang,” kata dia.
Sementara itu, akun twitter @KPK_EndGame diambil alih oleh pihak tak bertanggung jawab sejak pukul 16.00 WIB pada hari Ahad (6/5). Hacker menghapus seluruh cuitan yang kebanyakan berisikan informasi perihal waktu dan tempat nobar film yang mengangkat cerita seputar puluhan pegawai KPK yang dinonaktifkan karena tak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK).
Peretasan media sosial sebelumnya dialami oleh sejumlah peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) hingga penyidik senior KPK Novel Baswedan. Novel Baswedan mengakui nomor telepon miliknya diretas ke dalam akun Telegram. Beberapa orang pegawai KPK yang tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) juga turut diretas.
Sebelumnya informasi mengenai peretasan ini disampaikan oleh pegiat media sosial Mazzini. Ia menyampaikan akun Instagram @watchdoc_ID dibajak dan berharap dapat segera kembali.Meski dibajak, Mazzini membeberkan jika informasi penayangan film KPK End Game masih bisa dipantau. Ia membagikan sebuah akun Instagram bernama @kpk_endgame.
Berdasarkan keterangannya, masyarakat masih bisa terus mencari informasi mengenai penanyangan film KPK The End Game dari akun Instagram tersebut. Film itu akan mengungkap kesaksian pegawai KPK yang dinyatakan tidak lulus TWK.
Film KPK “The End Game”, adalah film terbaru garapan Watchdoc Documentary diputar serentak pada 70 titik di Indonesia pada Sabtu (5/6/2021) malam. Beberapa pihak dan organisasi juga menggelar acara nobar film dokumenter tersebut.
Pada film berdurasi 2 jam ini, diungkapkan kesaksian belasan pegawai dari 75 pegawai KPK yang dianggap gagal melampui tes wawasan kebangsaan (TWK) sebagai syarat peralihan status kepegawaian menjadi Aparatus Sipil Negara (ASN).
Dalam film tersebut, pegawai KPK yang dibebas tugaskan memberikan kesaksian bahwa TWK dinilai diskriminatif dan tidak masuk akal. Berdasarkan keterangan mereka, tes tersebut justru tak ada hubungannya dengan kompetensi mereka sebagai orang yang menangani kasus korupsi. Hal ini, yang mengakibat tes itu akhirnya kontroversial.
Beberapa pertanyaan saat tes berupa seperti lebih memilih Pancasila atau Al-Qur’an?, Mau tidak untuk melepas kerudung? Kalau pacaran ngapain aja? Kenapa belum menikah?, dan justru tidak ada pertanyaan terkait job desk mereka di KPK.
Penonaktifan belasan pegawai KPK tersebut juga berdampak pada terhentinya beberapa kasus korupsi besar yang tengah ditangani. Di antaranya kasus Korupsi dana bansos, Kasus Korupsi Simulator Sim, Korupsi benih lobster yang melibatkan menteri Edhy Prabowo, hingga kasus Harun Masiku. Buntutnya hal ini dapat melemahkan KPK. (tim)