indoposonline.id – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendapatkan sorotan setelah kantornya ditembak sinar laser pada Senin (28/6) malam. Diketahui, sinar laser yang ditembakan itu bertuliskan kritik kepada lembaga antirasuah seperti, ‘Save KPK’, ‘Berani Jujur Pecat’ dan lainnya.
“Tembakan laser itu indikasi dari ketidakpercayaan masyarakat terhadap pimpinan KPK saat ini, terutama ketuanya,” kata pakar hukum pidana, Abdul Fickar Hadjar kepada indoposonline.id, Rabu (30/6).
Menurutnya, banyak ungkapan kekecewaan yang dilakukan masyarakat terhadap pimpinan KPK. Termasuk salah satunya dengan menembakan sinar laser terhadap gedung merah putih, yang menjadi markas KPK. Belakangan diketahui, aksi penembakan laser tersebut dilakukan oleh salah satu elemen masyarakat, yaitu Greenpeace Indonesia.
Untuk itu, Fickar pun menganjurkan kepada pimpinan lembaga penegak hukum tersebut menginstropeksi diri guna menghindari serangan-serangan lainnya. “Ini juga untuk menjaga stabilitas pemberantasan korupsi daripada terkesan berpihak pada koruptor,” ujar akademisi Universitas Trisakti itu.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Juru Bicara KPK Ali Fikri saat dikonfirmasi lebih memilih bungkam terkait tembakan sinar laser yang menyerang markasnya tersebut. (ydh)