indoposonline.id – Angin yang berhembus kencang di wilayah Kota Binjai, Provinsi Sumatera Utara, mengakibatkan kerusakan belasan rumah warga dan sejumlah pohon tumbang. Hingga kini, tidak ada informasi korban luka-luka akibat peristiwa yang berlangsung pada Senin (31/5) pukul 15.30 WIB.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Binjai menginformasikan dua rumah warga rusak berat dan 12 lainnya rusak ringan. Fenomena cuaca itu berdampak pada 14 Kepala Keluarga (KK). Sejauh ini tidak ada informasi korban luka-luka akibat peristiwa ini.
Kerusakan akibat angin kencang tersebut terjadi di tiga kelurahan pada 2 kecamatan, yaitu Kelurahan Jati Makmur dan Pahlawan (Kecamatan Binjai Utara) dan Kelurahan Sumber Mulyorejo (Binjai Timur).
BPBD telah berkoordinasi dengan pihak desa dan kecamatan serta masyarakat setempat untuk melakukan pendataan dan evakuasi pohon yang tumbang.
Berdasarkan analisis prakiraan cuaca BMKG, wilayah Sumatera Utara masih berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang hingga (2/6) besok. Sedangkan pada analisis cuaca tingkat kecamatan, dua wilayah kecamatan terdampak masih berpotensi hujan ringan hingga sedang pada hari ini.
Sementara, pada Senin (31/5) kemarin, analisis BMKG menunjukkan adanya siklon tropis Choi-Wan yang dapat berdampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca dan gelombang di sekitar wilayah Indonesia.
BMKG mengeluarkan pemutakhiran analisis wilayah dengan potensi tersebut, antara lain wilayah Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara dan Maluku.
Disamping ancaman bahaya di daratan, potensi cuaca ekstrem juga dapat terjadi di perairan. Analisis cuaca BMKG mencatat potensi prakiraan tinggi gelombang pada hingga esok hari.
Dr. Raditya Jati, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB menyampaikan, BNPB dan BPBD mengimbau masyarakat untuk selalu memonitor prakiraan cuaca melalui sumber resmi, seperti Info BMKG. Masyarakat dapat memantau prakiraan cuaca hingga tingkat kecamatan sehinngga kesiapsiagaan dan kewaspadaan dapat dilakukan sejak dini. (ibl)