“Pada mereka yang orthorexia, segala bumbu, karbohdirat menjadi momok ditakuti, melihat protein hewani enggak makan karena dianggap mengandung kolesterol tinggi, identik dengan tidak sehat. Jadi konsep diet sehat yang harus dibetulkan,” ujar Ida.
Menurut Ida, orthorexia bisa ditangani melalui perawatan dari dokter gizi klinik dan psikiater. Nantinya mereka akan diberikan informasi mengenai persepsi makanan yang sehat, seperti apa nutrisi yang tepat dan seimbang untuk mendapatkan tubuh sehat.
Dalam perawatannya, orang dengan orthorexia juga dianjurkan melakukan banyak relaksasi supaya tidak menjadi tegang hingga berujung stres saat berada pada kondisi tidak menemukan makanan sehat menurut versi dia, hingga modifikasi perilaku misalnya melalui terapi perilaku kognitif dan dialektif.
“Harus konsultasikan pada psikiater, mungkin perlu tambahan obat-obatan,” demikian saran Ida. (tim)