Gempa berkekuatan 8,5 SR menyebabkan tsunami raksasa yang melanda lebih dari 300 mil dari garis pantai Indonesia. Bencana tersebut bisa menewaskan ribuan orang.
Gempa susulan dikatakan telah berlangsung selama berbulan-bulan. Para ilmuwan mengidentifikasi peristiwa gempa lambat dengan mempelajari karang di sepanjang garis patahan megathrust Sundra di dasar laut dekat pulau Simeulue, Indonesia.
Pergerakan garis patahan dapat meninggalkan jejak karang yang menunjukkan bagaimana tanah telah bergerak dari waktu ke waktu. Karang tidak dapat tumbuh bila terkena udara sehingga lapisan karang mati juga dapat mengungkapkan permukaan air laut.
The Sun menginfomasikan, karang yang diamati untuk penelitian ini menunjukkan sejarah garis patahan yang bergerak naik turun antara tahun 1738 dan 1861. Para ilmuwan pun berharap pekerjaan mereka akan membantu memprediksi gempa Bumi di masa depan.