indoposonline.id – Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-2, di Kota Tangerang, Banten, Jumat (4/6/2021). Hadir perwakilan Induk – induk organisasi olahraga rekreasi masyarakat tingkat nasional.
Salah satu yang hadir adalah perwakilan Perkumpulan Seni Olahraga Benjang Indonesia (PSOBI), yang mewakili Abdul Gani selaku ketua umum PSOBI.
Hadir Ketua Umum KORMI, Hayono Isman dan para pengurus pusat serta Dewan Pakar KORMI Nasional. Perwakilan KORMI Provinsi se-Indonesia turut hadir, salah satunya adalah mantan Wali Kota Jakarta Barat, Burhanuddin, yang kini menjabat Ketua KORMI DKI Jakarta.
Dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) hadir Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga, Dr. Raden Isnanta, yang didampingi oleh Kepala Bidang Pembinaan Olahraga Masal dan Kesehatan Olahraga Drs. Arman dan Kepala Bidang Pengelolaan Olahraga Petualangan, Tantangan, dan Wisata, Basuki Tugas Irianto.
Ketua Umum KORMI, Hayono Isman, dalam sambutannya mengatakan, Rancangan Undang – Undang (RUU) atas perubahan UU No. 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional diserahkan oleh DPR RI kepada Presiden RI. ”Insya Allah pada bulan Juni ini sudah turun keppres untuk pengesahan UU inisiatif DPR RI tersebut,” ungkap mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) itu.
Dirinya meyakini bahwa rencana UU tersebut akan memberikan porsi yang lebih tinggi dan lebih baik kepada olahraga rekreasi masyarakat. Namun tentunya, olahraga prestasi yang membina para atlet tetap sangat penting.
”UU tersebut akan menjadi berkah bagi olahraga masyarakat. Bagaimanapun juga KORMI berterima kasih karena melalui perubahan UU 3/2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional ini dimasukkan olahraga rekreasi masyarakat,” tuturnya.
Hayono menambahkan, pihaknya akan sangat bersyukur apabila di dalam UU baru keberadaan olahraga rekreasi dapat disesuaikan dengan kondisi yang ada di masyarakat. Salah satunya yaitu mengubah nama olahraga rekreasi menjadi olahraga masyarakat. Karena menurutnya, rekreasi adalah bagian dari olahraga masyarakat.
”Kalau kita lihat istilah internasionalnya adalah sport for all, olahraga untuk semua. Jadi inilah yang membedakan olahraga masyarakat dengan olahraga prestasi,” ungkapnya.
Menurut Hayono, jumlah atlet dalam olahraga prestasi berjumlah relatif sedikit jika dibandingkan pegiat olahraga masyarakat. ”Ibarat di TNI, atlet adalah Kopasusnya. Namun Kopasus tidak akan berarti tanpa Infantri. Nah Infantri ini adalah pegiat olahraga masyarakat semua, dari anak-anak, remaja, dewasa sampai dengan lansia,” cetusnya.
Sementara, Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga, Kemenpora Dr. Raden Isnanta dalam sambutannya menyampaikan, untuk menggerakkan olahraga masyarakat di tengah pandemi tetap harus menegakkan protokol kesehatan.
Biasanya olahraga masyarakat beraktivitas secara masal. Tetapi karena pandemi, maka tidaklah mungkin aktivitas di tengah pandemi dilakukan secara berkerumun.
“Maka ciptakanlah ide – ide brilian tanpa masal tetapi aktivitas jasmani tetap jalan. Banyak dibuka ruang-ruang untuk olahraga dengan protokol kesehatan cukup ketat seperti event-event sepak bola,” katanya.
Menurutnya, pihaknya tetap akan melayani pengajuan event-event olahraga namun dengan protokol kesehatan yang ketat. Dalam situasi pandemi Covid-19 memang berbeda dengan kondisi normal.
Seperti penggunaan anggaran secara nasional diprioritaskan untuk pemulihan ekonomi dan mengatasi masalah kesehatan. ”Kita harus memaklumi dan tidak harus berharap semua harus dicukupi,” tambahnya.
Meski begitu, pada hakikatnya adalah para pemangku kepentingan olahraga rekreasi masyarakat harus tetap mengajak masyarakat untuk bergerak. Karena, baik pemerintah dan organisasi seperti KORMI adalah pelayan masyarakat yang berjumlah sangat banyak. Untuk itu para pihak yang berkepentingan tetap harus koordinasi dan bersinergi.
”Bisa kebayang organisasi senam saja jumlahnya banyak banget. Yang olahraga ekstrem ada sendiri, yang suka off road ada sendiri, BMX ada sendiri, yang suka arung jeram ada sendiri, yang jantung sehat ada sendiri. Itu semua akan kita layani dan kita rangkul semua untuk bergerak bareng,” sebutnya.
Dalam rakernas tersebut KORMI Nasional mengukuhkan 12 Induk Organisasi olahraga rekreasi masyarakat baru. Pada kegiatan itu juga dipaparkan sejumlah pembenahan dan pengembangan internal yang berbasis digitalisasi.
Dalam rakernas juga membahas rencana-rencana kegiatan nasional dan internasional. Salah satunya adalah, rencana Festival Olahraga Rekreasi Nasional (Fornas) VI di Palembang, Sumatera Selatan, pada 29 Juni-7 Juli 2022.
Begitu pula persiapan untuk rencana TAFISA (The Association For International Sport for All) World Game di Lisbon Portugal pada tahun ini yang dilaksanakan secara online/virtual. (ibl/msb)