indoposonline.id – Penyekatan di Jalan Raya Bogor pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat (PPKM Darurat). Membuat sejumlah pengendara roda empat bandel mencari jalan perkampungan atau jalan tikus, lantaran dilakukan penyekatan jalan pada perbatasan Depok-Jakarta Timur itu.
Sejumlah mobil, truk, maupun angkutan umum akhirnya kasak-kusuk mencari jalan kampung atau jalan tembusan. Seperti terpantau sejak kemarin di Jalan Tipar Setu, Jakarta Timur, biasanya lancar.
Jalan tersebut tidak dilalui angkot, angkutan umum, taksi, truk dan mobil. Jalan tersebut menjadi macet parah setelah kendaraan roda empat melintasi jalan kampung tersebut. Alhasil warga RW 06, 07 Mekarsari, ramai dan komplain.
“Setelah kami lihat dalam 2 hari belakangan ini ada kemacetan parah, warga keluar, jadi ramai dan komplain. Karena ada penyekatan di Jalan Raya Bogor, membuat angkutan umum, angkot, truk lewat kemari. Jadi tidak harus lewat sini. Ini kan jalan kampung,” kata Hanafi Usman, Ketua RW 06 Mekarsari, Depok pada indoposonline.id, Rabu (7/7/2021).
Sehingga kata Hanafi, sesuai ketentuan pemerintah yang mengeluarkan kebijakan PPKM Darurat sampai dengan tanggal 20 Juli 2020. Bersamaan dengan hal itu, Jalan Tipar Setu, Mekarsari, Depok yang berbatasan dengan Jakarta Timur ini disekat.
Untuk jalan tembus sampai ke depan menuju arah traffic light Jalan Raya Bogor dipasangi drum besar oleh warga setempat. Kemudian dekat Wisma Hijau juga akan dipasangi pemberitahuan akan penutupan jalan ini. “Tapi kalau motor masih bisa lewat melintas dan nanti kita bersama Polisi, Babinsa, petugas Kampung Tangguh Jaya (KTJ) ikut mengawasi penyekatan jalan ini juga,” ungkap Hanafi.
Sama halnya yang diutarakan oleh Mumuh Atmaja, Pengurus RW 06 Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Cimanggis, Depok menambahkan, sebelumnya miniarta, angkutan umum 41, 37, 112, T11, lewat juga kemari, ini jalan sempit.
“Sebenarnya di sini, jalan ini tidak dilalui angkutan umum. Ini jalan kampung,” ujarnya.
Memang sebelum PPKM Darurat, belum kelihatan efeknya. Namun setelah penetapan PPKM Darurat baru kelihatan dampak macetnya luar biasa.
Sebab, jika warga RW 06, 07 atau warga sekitar sini pasti tahu seluk beluk jalan ini, tapi kalau orang luar sini pasti bingung. “Jalannya juga seradak seruduk, gak mau ngalah, kaya yang punya jalanan aja, malah jadi macet akhirnya,” keluh Eko warga RW 07.
Menurutnya, penyekatan Jalan Tipar Setu-Jalan Raya Cibubur ini efektif. Untuk mencegah penyebaran COVID-19. Tetap di rumah saja kalau tidak ada yang urgent, atau tidak penting-penting sekali.
Dia berharap, Pandemi COVID-19 ini agar cepat berlalu di Kota Depok, peraturan sedikit dikendorkan, jika dihalangi terus warga mau makan apa, dimana. Sehingga harus ada solusi yang tepat dalam menghadapi situasi ini. (ibl)