IPOL.ID – Di tengah Pandemi Covid-19, tak sedikit para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mengalami kesulitan mulai dari pinjaman modal sampai mendapatkan bantuan. Tak lain demi menyokong, keberlangsungan usaha kelompoknya tersebut.
Tak ingin terjadi akan hal seperti itu, Pemerintah melalui Bank BRI Cabang BRI Lebak Bulus, Jakarta Selatan, hari ini Rabu (25/8/2021) blusukan menjangkau Klaster Usaha Kembang Goyang di Jalan Raya Lenteng Agung, RT 10/2, Lenteng Agung, Jagakarsa. Cabang BRI Lebak Bulus memberikan bantuan sejumlah peralatan untuk produksi kue kembang goyang, makanan khas tradisional betawi.
Pada kesempatan itu, Kepala Cabang BRI Lebak Bulus, Ela Andhikawati Kusumaningrum menuturkan, pemberian bantuan ini bertujuan untuk mengembangkan usaha UMKM, pemerintah melalui BRI akan terus mengembangkan usaha UMKM melalui kegiatan klastering atau kelompok.
“Di sini BRI juga memasarkan produk-produknya BRI melalui kelompok-kelompok, salah satunya hari ini di RT 10/2, Lenteng Agung, Jagakarsa, kita berikan bantuan peralatan kepada Kelompok Usaha Bersama untuk membuat kue kembang goyang, makanan khas tradisional betawi di Kluster Kembang Goyang, usaha UMKM di sini,” kata Ela ditemui di Kampung Kembang Goyang, Rabu (25/8/2021).
Ela menjelaskan, pihaknya juga memberikan kemudahan pada masyarakat di sini dengan salah satu syarat jumlah kelompoknya minimal 15 orang memproduksi dan mengembangkan usaha kembang goyang makanan khas tradisional betawi ini.
“Selain kita mendukung program UMKM Pemerintah. BRI memberikan bantuan berupa alat-alat kebutuhan produksi pembuatan kue kembang goyang kepada seluruh anggota kluster kembang goyang. Seperti mixer, blender, oven, dan boks konteiner,” ujar perempuan cantik itu.
Tujuan lainnya selain mendukung usaha kecil Mikro UMKM pihaknya juga memasarkan produk-produk BRI. Baik simpanan dan pinjaman dengan menyasar kelompok-kelompok usaha kecil. “Kita beri bantuan kemudian nanti kita pasarkan produk-produk BRI. Baik itu simpanan maupun pinjaman,” terang Ela didampingi Agus Kurniawan selaku Asisten Manager Pemasaran Mikro Cabang BRI Lebak Bulus.
Selain itu, pihaknya juga akan mengajarkan masyarakat untuk berwirausaha, memberikan pelatihan BRILink, Agen BRILink. “Nanti akan ada Agen BRILink di sini, kita berikan kepada ketua kelompok supaya nanti jika ada anggota kelompok ingin melakukan simpanan, pinjaman maupun transfer, bayar listrik, tidak perlu jauh-jauh ke Bank. Jadi tak perlu repot dan cukup ke Agen BRILink,” tambahnya.
Syarat untuk menjadi Agen BRILink, tidak sulit. Yang pasti setiap kelompok memiliki usaha, dinilai bagaimana kedekatan ketua kelompok usaha ini dengan masyarakat. Artinya akan menjadi perwakilan BRI untuk memasarkannya ke masyarakat.
“Kedepannya, kita juga akan menyasar kelompok-kelompok wirausaha diberbagai RT, RW, kelurahan. Jika ada masyarakat lain yang memiliki usaha dengan keanggotaan minimal 15 orang maka dapat hubungi kita dan kita akan datangi ke sana. Tentunya dengan itu akan mensosialisasikan produk BRI melalui kegiatan kelompok,” jelasnya.
Ela mengatakan, ini yang pertama dalam semester kedua, setelah ini akan ada beberapa kluster usaha lainnya yang akan dijangkau seperti usaha roti, keripik dan juga anyaman. Kita akan terus melakukan pendekatan kepada pelaku kelompok usaha Mikro untuk memasarkan produk-produk BRI. “Supaya lebih mudah,” singkatnya.
Di tempat yang sama, Kepala Unit BRI Unit Jagakarsa, Cabang BRI Lebak Bulus, Joko Andri menambahkan, jadi di Klaster Kembang Goyang ini, BRI melakukan jemput bola memberikan kemudahan.
“BRI di sini membantu dan membukakan tabungan serta asuransi kepada pelaku UMKM,” tukasnya.
Sejauh ini, di Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa ini baru pertama kalinya. “Kedepannya kita akan mencari kluster lainnya agar bisa mengakuisisi, kluster yang memiliki usaha. Arah kedepannya kita akan membantu nasabah untuk menjadi anggota/agen BRILink. Memberikan simpanan dan pinjaman,” tambahnya.
Kedepan, BRI akan menjangkau Kluster Usaha pembuatan roti di Lenteng Agung, Jagakarsa. “Yang Kluster Usaha pembuatan roti itu on progress,” tutur dia.
Sementara, Ketua Kelompok Usaha Bersama, Kampung Kembang Goyang, RT 10/2, Lenteng Agung, Jagakarsa, Sri Mulyati, 51, mengatakan, dia mewakili anggota Kelompok Usaha Bersama sangat bersyukur dengan bantuan yang diberikan oleh Bank BRI dimasa Pandemi Covid-19.
“Ini sangat membantu usaha kami, bantuan berupa alat produksi cetakan kembang goyang, toples, blender, mixer, boks konteiner, baskom, penggorengan, tentunya sangat berguna untuk menunjang produksi usaha kami,” akunya.
Dijelaskannya, usaha kue kembang goyang ini sudah berjalan 10 tahun, sejak tahun 2011. Pada prosesnya, kue kembang goyang dibuat dari bahan tepung terigu, telur, margarin, wijen, garem, gula putih dan juga minyak.
Kemudian bahan-bahan itu tadi dimixer sampai benar-benar lembut. Selanjutnya dicetak satu persatu, namun demikian pekerjaan mencetak kembang goyang bukanlah barang yang mudah. Sebut saja untuk bahan 1 kilogram bisa mencetak kembang goyang selama 2 jam. “Itu belum digoreng, dan hasilnya buat 8 bungkus. Jadi dibuatnya masih manual tidak dengan mesin,” ungkapnya.
Dalam memasarkannya sambung Sri, dulu pernah di tahun 2015 masuk supermarket. Namun karena pembayarannya 3 bulan sekali. Jadi tidak diteruskannya. “Kita kan usaha kecil maunya cash buat memutar uang lagi. Kalau 3 bulan dibayar, kita sulit,” tambahnya.
Sehingga kelompoknya menjangkau melalui penjualan online. Adapun harga perbungkus kue kembang goyang dihargai Rp 20 ribu, untuk kemasan kardus Rp 25 ribu serta pertoples dihargai Rp 120 ribu.
Lebih jauh, Sri mengutarakan bahwa yang pasti di masa Pandemi Covid-19 ini kelompok kembang goyang di sini berdampak, produksi menurun pada umumnya. “Dengan bantuan BRI ini kita berterimakasih,” akunya senang bisa menjadi Agen BRILink kerjasama dengan Bank BRI.
Sampai saat ini, produk kue kembang goyang sudah menjangkau wilayah se-Jabodetabek. Bahkan ada permintaan sampai ke luar negeri diantaranya Singapura, Malaysia, dan Amerika Serikat. “Tapi kalau ke Amerika dibawa TKW. Kita juga ikuti pameran seperti bazar-bazar di DKI,” tutup perempuan berhijab itu. (ibl/msb)