IPOL.ID – Universitas Pancasila bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), hari ini, mengadakan Sharing Session terkait transformasi digital dan perluasan peran teknologi dalam sektor lapangan kerja yang menuntut adanya peningkatan keterampilan terkait. Termasuk di antaranya pemahaman TIK, literasi, dan kecakapan digital.
WEF memprediksi setidaknya 54% pekerja akan dituntut untuk melakukan reskilling dan upskilling. Dalam hal ini, Indonesia memiliki kebutuhan reskilling sebesar 50% (WEF 2018).
Meskipun demikian, pengembangan sumber daya manusia di bidang digital juga diproyeksikan dapat berkontribusi sebesar 16% dari PDB Indonesia di tahun 2030 mendatang. Namun angka tersebut dapat dicapai apabila performa pengembangan SDM Indonesia menyamai performa pengembangan SDM di Inggris Raya atau Belanda.
Dalam siaran pers Siberkreasi sebagai pemenang WSIS 2020, Menteri Kominfo, Jhonny G Plate, menilai pentingnya peningkatan literasi digital masyarakat. Ini demi meningkatkan kemampuan kognitif sumber daya manusia di Indonesia agar keterampilannya tidak sebatas mengoperasikan gawai.
Sharing Session ini merupakan langkah awal untuk meningkatkan literasi digital masyarakat, terutama mahasiswa Universitas Pancasila. Kegiatan juga bertujuan memberikan pengetahuan dan membangun kesadaran mahasiswa mengenai pentingnya penerapan literasi digital yang meliputi cakap digital (digital skill), budaya digital (digital culture), etika digital (digital ethic), dan kemananan digital (digital safety) saat berinteraksi di platform digital.
Kemudian, mahasiswa dan tenaga pendidik diharapkan dapat menularkan ilmu dan kompetensi digital yang mereka miliki kepada masyarakat di sekitarnya.
Kegiatan Sharing Session diawali oleh keynote speech dari Dirjen Aptika Kementerian Komunikasi dan Informasi, Samuel A Pangarepan, dan dari Universitas Pancasila yang disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Hukum, Kerja Sama, Humas dan Ventura, Universitas Pancasila, Syamsurizal.
Disampaikan bahwa Presiden Joko Widodo menetapkan percepatan transformasi digital untuk mencapai digital nation sebagai salah satu visi utama dalam masa pemerintahannya yang kedua. Salah satu programnya adalah pembangunan sumber daya manusia talenta digital. Untuk mencapai visi ini, diperlukan adanya persiapan kebutuhan sumber daya manusia talenta digital dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam aspek literasi digital.
Literasi digital sendiri merupakan kemampuan individu untuk mengakses, memahami, membuat, mengomunikasikan, dan mengevaluasi teknologi digital. Sehingga, diharapkan kegiatan ini dapat menjadi awal bagi mahasiswa untuk mengembangkan literasi digital dan kelak mampu bersaing di dunia kerja.
Selain keynote speech, Sharing Session ini juga menghadirkan narasumber yang luar biasa, diantaranya adalah Rizki Ameliah selaku Koordinator Literasi Digital Kementerian Kominfo yang memberikan paparan mengenai status literasi digital di Indonesia dan pentingnya literasi digital juga tentang Strategi pemerintah dalam melakukan sosialisasi literasi digital kepada masyarakat di semua lini.
Narsumber kedua merupakan seorang publik figur yang memiliki penggemar luar biasa, Nicholas Saputra. Nicholas memberikan pandangan mengenai pentingnya literasi digital bagi mahasiswa dan tenaga pendidik.
Untuk materi ketiga disampaikan oleh narasumber dari Universitas Pancasila, Fitria Angeliqa, yang merupakan Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila. Fitri mengatakan, materi tentang trategi kampus dalam persiapan menghadapi transformasi digital khususnya bagi mahasiswa dan tenaga pendidik. Serta bagaimana kampus menyiapkan mahasiswa sebagai sumber daya manusia yang unggul, kreatif, dan siap menghadapi disrupsi digital.
Narasumber terakhir masih satu kalangan dengan Nicholas Saputra yakni penyanyi, social activist, yakni Cinta Laura Kiehl. Dia menyampaikan strategi memperoleh gelar cumLaude di tengah kesibukkan dan cara membagi waktu dengan efektif.
Dia juga bicara tentang bagaimana pendidikan dan keterampilan yang diperoleh dapat menginspirasi masyarakat, khususnya melalui media sosial.
Dengan adanya sharing session ini, diharapkan mahasiswa Universitas Pancasila maupun masyarakat umum menambah pengetahuan mengenai perkembangan literasi digital dan memiliki kecakapan, beretika, aman dan berbudaya dalam bermedia digital. Dengan demikian, mahasiswa serta masyarakat pada umumnya memiliki kesiapan dalam menghadapi tantangan di era Revolusi Industri 4.0, karena memiliki kemampuan di dunia digital.