IPOL.ID – Kasus penganiayaan yang dilakukan oleh Irjen Pol Napoleon Bonaparte terhadap Muhammad Kosim alias Muhammad Kece di Rutan Bareskrim Polri mendapat dukungan dari pimpinan KNPI.
Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama mengucapkan terimakasih kepada Napoleon Bonaparte yang menganiaya tersangka penista agama Muhammad Kece.
“Terimakasih Jenderal, kau telah menghukum sang penista agama,” kata Haris Pertama di Twitter-nya, Senin, 20 September 2021.
Menurut Haris, dirinya juga tidak akan membiarkan para buzzer yang melakukan penistaan agama di media sosial.
“Saya juga tidak akan membiarkan para BuzzerRP yang menghina agama saya dan merusak persatuan dan kesatuan bangsa ini. Lawan para BuzzerRP yang menghina Islam dan merusak persatuan dan kesatuan,” ujarnya.
Seperti diketahui, Haris Pertama juga pernah mempolisikan pegiat media sosial Permadi Arya atas kasus penistaan agama.
Dia mengatakan, negara ini akan terus terpecah jika para buzzer dibiarkan menyebar kebencian di media sosial.
“Bagaimana kita tidak terpecah belah, para BuzzerRP dan Penista Agama dibiarkan berkeliaran. Pemerintah harus dapat Bedakan antara menista agama dan dakwah,” ucapnya.
Diketahui, Irjen Napoleon Bonaparte melakukan penganiayaan terhadap YouTuber Muhammad Kece lantaran merasa tidak terima Islam dihina. Dia mengatakan, penganiayaan itu adalah tindakan terukur bagi penista agama.
“Siapa pun bisa menghina saya. Tetapi tidak terhadap Allahku, Al Quran, Rasulullah SAW dan akidah Islamku. Karenanya saya bersumpah akan melakukan tindakan terukur apapun kepada siapa saja yang berani melakukannya,” kata Napoleon dalam surat terbukanya.
Selain menganiaya, Napoleon Bonaparte diduga bersama tahanan lain, juga melumuri kotoran tinja di wajah M. Kece.
“Dari penyelidikan dan keterangan yang diperoleh, wajah dan tubuh korban dilumuri kotoran manusia oleh pelaku,” ujar Dirtipidum Bareskrim Brigjen Andi Rian Djajadi di Jakarta, Minggu (19/9).
Kece diketahui telah membuat laporan ke Bareskrim Polri terkait penganiayaan tersebut. Untuk bahan penyidikan, Bareskrim akan segera memeriksa Irjen Napoleon Bonaparte guna mengetahui motif penganiayaan tersebut. (rob)