Saya tetap minta pada dr Nur untuk terus menjaga kontak dengan Heryanti. Tanpa harus berharap uangnya yang hampir Rp 3 miliar dibayar.
Terasa sekali Heryanti punya kepentingan untuk terus menghubungi dr Nur. Seminggu bisa tiga-empat kali. Agar sang dokter mau mencabut pengaduannyi ke Polda Sumsel. “Saya akan cabut. Tapi kalau sudah dibayar,” ujar dr Nur kepada Heryanti berkali-kali.
Sampai kemarin polisi masih belum memeriksa Heryanti. Polda pernah memanggil Heryanti. Gagal. Yang dipanggil tiba-tiba sakit. Sampai pingsan.
Tapi ada perkembangan baru: Rabu kemarin Heryanti dijemput polisi. Dia dibawa ke Rumah Sakit Ernaldi Bahar. Di situ Heryanti tidak hanya diperiksa fisiknya, tapi juga jiwanya.
RS Ernaldi Bahar memang rumah sakit jiwa. Milik Pemprov Sumsel. Dulunya di Km 5 arah Jambi. Sejak sekitar 10 tahun lalu pindah lebih jauh: Km 12. Sedang lokasi lama dijadikan RSUD Siti Fatimah.
Polisi memang baru akan memeriksa Heryanti kalau dia dinyatakan sehat jasmani-rohani. Hasil pemeriksaan itu baru lengkap 14 hari setelah Rabu kemarin.