IPOL.ID – Ketua Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Arsjad Rasyid mengatakan, ada 320 lebih startup Fintech yang saat ini beroperasi di Indonesia. Fintech berpotensi membantu menyediakan sumber pembiayaan alternatif bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), memfasilitasi pertumbuhan yang inklusif dan lebih kuat.
Saat ini, meski UMKM berkontribusi 60 persen terhadap PDB dan 97 persen penyerapan tenaga kerja, namun baru 25 persen UMKM yang menerima pembiayaan yang dibutuhkan.
“Bayangkan besarnya pertumbuhan yang bisa dicapai oleh pihak lain dan 75 persen UMKM jika Fintech bisa memberikan pendanaan kepada mereka, sehingga manfaat yang diharapkan bagi fintech dan pemain digital lainnya yang melayani UMKM juga tidak hanya teoritis,” ujar Arsjad dalam keterangannya, Sabtu (11/12).
Menurutnya, fintech juga berpotensi untuk meningkatkan inklusivitas layanan keuangan terutama bagi 100 juta populasi yang masih belum memiliki rekening perbankan dan belum bisa mengakses layanan keuangan dari perbankan.
Dia kemudian mencontohkan keberhasilan para pelaku usaha tradisional dari daerah dalam melakukan ekspansi bisnis berkat dukungan teknologi digital dan fintech.