IPOL.ID – Setelah Gunung Semeru erupsi, sore ini, giliran Merapi aktif mengirimkan guguran awan panas atau biasa disebut wedus gembel. Awan panas mengarah ke Sungai Bebeng dengan arah angin ke timur.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat, guguran awan panas di seismogram dengan amplitudo 21 mm dan durasi 174 detik berjarak luncur 2.200 meter atau 2,2 kilometer.
Antara pukul 00.00-12.00 WIB juga tercatat terjadi empat kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 2 km ke arah barat daya. Ditambah gempa guguran 58 kali, gempa hembusan dua kali, dan gempa tektonik jauh tiga kali.
Status Gunung Merapi masih Level III atau Siaga. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal tiga km ke arah Sungai Woro, dan sejauh lima km ke arah Sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Putih.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius tiga km dari puncak. BPPTKG Yogyakarta meminta masyarakat tidak melakukan kegiatan di daerah potensi bahaya, serta mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi. Sekaligus mewaspadai bahaya lahar dingin terutama saat terjadi hujan. (mim)