“Kami minta hati-hati, karena ini gejalanya memang ringan, significant gejala ya, ringan tapi tidak boleh dianggap enteng. Sekali pun Omicron tidak berbahaya seperti varian lain, saya minta masyarakat waspada, jangan kendor ya. Apa lagi euforia, Pastikan kita semua warga Jakarta hati-hati,” cetus Ariza.
Lebih lanjut dikatakan, data yang ada sekarang menyebutkan ada peningkatan BOR dari 3.579 terpakai 677 atau 19 persen, ada peningkatan dari hari ke hari.
Selanjutnya, kamar ICU dari 591 terpakai 32. “Namun ICU sedikit peningkatannya, ya. Dari empat beberapa hari yang lalu, baik ke lima persen, hanya naik satu persen,” ungkapnya.
Ini menandakan dampak positif vaksinasi COVID-19 yakni tidak menimbulkan dampak penyakit yang parah bagi penderitanya. “Tidak sampai di ICU, namun demikian harus hati-hati,” tandasnya.
Sementara itu, mengenai sekolah di Jakarta yang sementara ditutup dalam PTM di Jakarta ini totalnya ada 19 kasus. “Terakhir 11 sekolah, sekarang meningkat jadi 15 sekolah. Terakhir 12 kasus, sekarang jadi 19 kasus, terdiri dari 16 siswa, dan 3 guru. Sekali lagi para orangtua, bapak, ibu semuanya patuh terhadap protokol kesehatan COVID-19, pergi ke sekolah, pulang dari sekolah,” katanya. (ibl)