IPOL.ID – Lion Air hari ini memulai kembali layanan penerbangan ibadah umrah. Pemberangkatan dan pemulangan jemaah umrah dilakukan satu pintu melalui Asrama Haji Pondok Gede.
Corporate Commnunications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, penerbangan berangkat dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta menggunakan nomor terbang JT-1110. Pesawat lepas landas pada 13.10 WIB dan dijadwalkan tiba di Bandara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz-Madinah pukul 19.30 waktu setempat.
“Lion Air memenuhi dan menjalankan ketentuan operasional menurut masing-masing negara serta aturan internasional. Penerbangan tujuan Jeddah dan Madinah terlaksana setelah Lion Air memenuhi semua kualifikasi dan persyaratan dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia dan otoritas penerbangan sipil Arab Saudi atau General Authority of Civil Aviation (GACA) termasuk audit keselamatan dan keamanan,” terang Danang Mandala dalam keterangan resminya.
Lion Air Group, sambung Danang, tetap menerapkan semua ketentuan penerbangan yang berlaku selama masa waspada pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Untuk pemberangkatan dan pemulangan jemaah umrah dilakukan satu pintu melalui Asrama Haji Pondok Gede.
Persyaratan kesehatan juga telah dipenuhi, yakni semua awak pesawat sudah menjalani pengecekan kesehatan berkala dan termonitor. Sudah divaksin dosis lengkap dengan vaksin yang diterima otoritas kesehatan Arab Saudi, uji kesehatan COVID-19 hasil negatif Reverse Transcription-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR), uji kesehatan jantung, tekanan darah, dan lainnya.
Tercatat sebanyak 414 jamaah umrah telah memenuhi persyaratan sebagaimana ketentuan yang berlaku terdiri dari pemeriksaan (screening) kesehatan 1×24 jam sebelum berangkat. Meliputi pemeriksaan kesehatan, vaksinasi Covid-19, meningitis dan pemeriksaan PCR dengan fasilitas kesehatan yang diterima otoritas kesehatan Arab Saudi.
“Penerbangan umrah ini ditandai pengoperasian Airbus 330-900NEO registrasi PK-LES yang dilayani tanpa henti (nonstop), sebagai pesawat terbaru berbadan lebar (wide body) dan operator pertama di Asia Pasifik yang menggunakan armada ini. Pengoperasian Airbus 330-900NEO menjadi bagian dari langkah strategis Lion Air guna memperkuat pengembangan bisnis penerbangan jarak jauh (long haul) yang memerlukan waktu tempuh lebih dari 13 perjalanan tanpa henti (nonstop),” ungkap Danang.
Sekedar diketahui, A330-900NEO bertata letak lorong ganda (double aisle) berkapasitas 433 kursi penumpang yang nyaman, menyediakan kabin paling senyap di kelasnya, menambah fitur utama dari kabin airspace, desain baru kompartemen bagasi kabin (overhead bin) yang memungkinkan lebih mudah mengatur dan menyimpan barang bawaan di kabin.
Lion Air juga mempersiapkan dan mengoperasikan 12 armada yaitu Airbus 330-300 (440 kursi) dan Airbus 330-900NEO (436 kursi). Rata-rata pesawat berusia muda. Seluruh pesawat telah menjalani perawatan intensif, dalam kondisi terbaik dan layak terbang (airworthy for flight).
Armada dilengkapi High Efficiency Particulate Air (HEPA) filter atau penyaringan partikel yang kuat. HEPA filter membantu menjaga kebersihan udara di kabin dan menyaring lebih dari 99,9% jenis virus, kuman, serangga dan bakteri. Udara di dalam kabin pesawat diperbarui setiap 2-3 menit, sehingga lebih segar. Siklus udara dari toilet (lavatory) dan dapur (galley) langsung dialirkan ke luar pesawat.
“Dalam kaitan perjalanan udara sesuai aspek keselamatan, Lion Air telah mengimbau kepada seluruh jamaah antara lain agar tidak membawa barang berbahaya (dangerous goods) ke pesawat, tidak menerima titipan barang dalam bentuk apapun dari orang lain ke dalam pesawat, barang elektronik harus dilepas dari baterainya serta pengisi daya mandiri atau baterai portabel (powerbank) sesuai kriteria dari segi kapasitas yang boleh dibawa ke dalam kabin dan tidak diperbolehkan untuk digunakan selama penerbangan,” pesan Danang. (ibl)