Di Kampung Asimilasi Cah Angon inilah para warga binaan diberikan pelatihan dan edukasi. “Makanya kita laksanakan pelatihan untuk WBP, kita berikan pembinaan kemandirian. Agar mereka bisa survive di masyarakat kemudian hari,” katanya.
Setidaknya warga binaan ini bisa menciptakan peluang usaha dibandingkan harus melamar kerja. Tentunya itu dapat bermanfaat di masyarakat sekaligus untuk menghilangkan stigma seram di masyarakat.
Lebih jauh, Kalapas Bayu menjelaskan, terkait jenis pembinaan kemandirian yang diberikan, pihaknya membudidaya ikan lele, patin, ayam dan bebek serta maggot sebagai pakan ternak. “Maggot ini sebagai pakan ternak bermanfaat bagi tumbuh kembang ayam dan juga lele maupun patin,” ujarnya.
Tak hanya itu, WBP juga diberikan pelatihan sablon, membuat kerajinan tangan lainnya sebagai salah satu upaya untuk menghilangkan stigma itu tadi di masyarakat.
Selain itu, perkebunan sayuran di lapas ini juga akan diberdayakan seperti jahe merah dan kunyit. Terlebih saat situasi pandemi ini, sehingga bermanfaat sebagai pencegahan penularan COVID-19. “Sebagai ketahanan pangan dan ketahanan fisik di masa Pandemi COVID-19, jahe merah dan kunyit bagus buat kesehatan,” tukasnya.