Penurunan umat/pengunjung di Wihara Amurva Bhumi dapat dilihat juga dengan berkurangnya lilin-lilin, baik berukuran besar, sedang maupun kecil. Bahkan lampu lampion pun berkurang tidak seperti biasanya.
Lilin-lilin yang dinyalakan memiliki makna khusus bagi masyarakat Tionghoa. Lilin yang menyala juga memiliki makna sebagai penerang untuk menjalani kehidupan setahun ke depan.
Masyarakat Tionghoa sendiri meyakini lilin tersebut bakal menjadi penerang dalam hidup dengan harapan agar kehidupan yang dijalani dapat berjalan dengan mudah dan lancar.
Lilin Imlek juga terdapat beragam ukuran, mulai dari berukuran kecil hingga besar (jumbo) sebesar tubuh orang dewasa. Biasanya juga masyarakat Tionghoa bakal menyumbangkan lilin ke vihara untuk dinyalakan selama perayaan Imlek. Lilin tersebut akan terus dinyalakan hingga perayaan Cap Go Meh atau 15 hari setelah perayaan Imlek.
Terpantau sore ini, di Vihara Amurva Bhumi Hok Tek Tjeng Sin, dua lilin berukuran sedang dinyalakan pertama kali oleh salah satu keluarga dari Lie Tiam Lim dan keluarga.