Sedangkan pihak Vihara Amurva Bhumi menyiapkan 8 lilin merah ukuran besar, 20 lilin ukuran sedang dan puluhan lilin berukuran kecil. “Keluarga Tionghoa yang menyalakan lilin-lilin itu, setengah bulan sebelumnya sudah mendaftar melalui pengurus vihara. Agar jalan kehidupannya terang benderang,” ucap Asikin.
Menurut dia, sebelumnya lilin-lilin berukuran besar itu diletakkan di dalam vihara. Namun kali ini, lilin-lilin tersebut diletakkan di depan vihara. “Agar tidak polusi dan menghindari kebakaran juga,” kata dia.
Di vihara tersebut juga disiapkan burung (pipit). Karena suatu kepercayaan bagi warga masyarakat Tionghoa khususnya, setelah sembahyang dan mereka yang ingin membuang sial dapat melepaskan seekor burung/makhluk hidup lainnya. “Bagaimana masing-masing mengartikannya,” ujarnya seraya berharap, virus Corona hilang dari Indonesia.
“Malam ini di Vihara Amurva Bhumi juga akan dijaga oleh polisi, kami minta bantuan polisi berjaga-jaga agar saat perayaan Imlek nanti di sini tidak dipenuhi banyak orang, karena pandemi ya,” tambah Asikin.