Ditambah pula pesanan baru mengalami peningkatan dalam tiga bulan dan ekspor juga meningkat signifikan. Dari segi harga, kenaikan biaya input mereda dari dari puncak pada Desember, sementara kenaikan harga output tetap solid dan sedikit berubah dari Desember.
Dari eksternal, lanjut Raditya, sentimen masih terkait kenaikan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve.
Risalah rapat The Fed pada 5 Januari 2021 mengisyaratkan bank sentral mungkin harus menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diharapkan alias bersikap hawkish.
Kenaikan suku bunga tersebut bertujuan untuk menurunkan tingkat inflasi AS yang sudah terlalu tinggi terutama pada akhir tahun 2021.
“Kenaikan suku bunga yang pertama mungkin akan dilakukan pada Maret 2022. Kondisi ini menjadi katalis negatif bagi pasar saham,” kata Raditya. (bam)