Menurutnya, belum lagi adanya kelangkaan minyak goreng yang barangnya juga susah dicari. Dia katakan, di Indomaret saja paling dia bisa membeli 1 bungkus minyak per 2 liter. “Kalau seperti pedagang gorengan kek saya susah carinya. Kebanyakan kosong barangnya, belum lagi suruh bawa KTP dan pakai sidik jari juga,” ungkap Yos.
“Mungkin tujuannya bagus harus menunjukkan KTP sama sidik jari, biar tidak bolak balik kali ya,” akunya.
Yos menambahkan, terkait langkanya minyak goreng di pasaran ditambah tidak menentunya pedagang tahu-tempe, sehingga kebanyakan dari penjual aneka gorengan jadi ikut menaikkan harga gorengannya juga.
“Sudah ada pedagang gorengan yang menaikkan juga harga gorengannya sih Pak, seperti untuk empat gorengan harganya Rp 5.000. Kalau saya masih bertahan Rp 1.000 per gorengan. Walaupun untung dikit yang penting lancar saja gak kabur pelanggan saya,” ucapnya.
Atas kelangkaan minyak goreng dan mogoknya pedagang tahu-tempe, sangatlah berdampak bagi para pedagang gorengan. Yos berharap, minyak goreng tak lagi langka, warga masyarakat dan pedagang kecil, penjual gorengan seperti dia tidak dibuat cemas.