IPOL.ID – Tiga orang warga dilaporkan tewas dan dua lainnya dinyatakan hilang saat banjir melanda Kota Serang, Banten.
Data itu disampaikan tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang per Rabu (2/3), pukul 16.00 WIB.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan, sebanyak 2.413 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di 2.413 rumah masih terdampak banjir dengan tinggi muka air (TMA) antara 50-200 sentimeter.
BPBD Kota Serang mencatat, wilayah yang sampai saat ini masih terendam banjir meliputi Kelurahan Lontar Baru, Serang, Kagungan dan Kota Baru, Kecamatan Serang.
Selanjutnya, Kelurahan Kasemen, Terumbu dan Kasunyatan, Kecamatan Kasemen. Kemudian Kelurahan Drangong dan Umbul Tengah, Kecamatan Taktakan. Kelurahan Cipocok Jaya, Banjar Agung, Panancangan, Banjar Sari dan Tembong, Kecamatan Cipocok Jaya.
Berdasarkan pantauan tim BPBD Kota Serang, kondisi banjir saat ini masih bertahan. Namun TMA di Kelurahan Lontar Baru dan Serang sudah mulai surut.
“Sebagai upaya percepatan penanganan bencana banjir tersebut, tim BPBD Kota Serang bersama lintas instansi terkait dan relawan terus melakukan langkah-langkah penyelamatan, evakuasi warga dan pemenuhan kebutuhan dasar,” katanya, Rabu (2/3).
Dia menambahkan, kebutuhan dasar mendesak saat ini yang dibutuhkan warga terdampak antara lain makanan siap saji, pakaian dewasa dan anak-anak yang masih layak pakai, selimut, obat-obatan/P3K, perlengkapan mandi, popok bayi, dan pembalut perempuan.
Banjir sendiri masih merendam wilayah Kabupaten Serang. BPBD Kabupaten Serang melaporkan sedikitnya 19 desa telah terendam banjir dengan tinggi muka air 30-60 sentimeter.
Sebanyak 19 desa itu meliputi Desa Bugel, Batukuwung, Citasuk, Curuggong, Kecamatan Padarincang. Desa Gunungsari dan Ciherang, Kecamatan Gunungsari.
Selanjutnya, Desa Sukabares, Kecamatan Ciomas, Sasahan dan Batukuda, Kecamatan Waringin Kurung, Margasana, Kecamatan Kramatwatu, Kragilan, Kecamatan Kragilan.
Berikutnya Desa Rancasanggal, Kecamatan Cinangka, Citereup dan Ranjeng, Kecamatan Ciruas, Baros, Kecamatan Baros dan Desa Bolang, Kecamatan Lebak Wangi.
BPBD Kabupaten Serang mencatat, sebanyak 895 unit rumah yang ditinggali 1.527 KK masih terdampak. Sedikitnya 310 jiwa atau 68 KK terpaksa mengungsi ke Masjid Pangeran Jaya Karta, Kampung Katengahan, Desa Margasana, Kecamatan Kramatwatu.
Hasil monitoring di lapangan, debit air masih mengalami peningkatan di Padarincang. Hal yang sama juga terjadi di Komplek BCP 2 Kecamatan Ciruas, tinggi muka air naik sekitar 50-70 sentimeter. Akses menuju beberapa titik terputus akibat banjir, sehingga mobilitas masyarakat terganggu. Sedangkan di Kampung Dermayon, debit air mengalami penurunan.
Tenda pengungsian pun telah didirikan tim BPBD Kabupaten Serang bersama lintas instansi terkait dibantu para relawan di Kecamatan Kramatwatu. Sedangkan pengungsi di Desa Pamengkang, Kampung Dermayon sudah kembali ke rumah masing-masing.
Hujan dengan itensitas ringan hingga sedang masih berpotensi terjadi di wilayah Kota Serang, Kabupaten Serang dan Kabupaten Pandeglang pada Rabu (2/3) dan Kamis (3/3). Menurut prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hujan sedang hingga lebat dapat disertai kilat dan angin kencang berpotensi terjadi di sebagian wilayah Banten.
Menyikapi masih adanya potensi hujan intensitas sedang hingga tinggi tersebut, BNPB mengimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat, agar tetap waspada khususnya jika terjadi hujan intesitas tinggi dengan durasi panjang atau lebih dari satu jam.
Masyarakat di sekitar lereng tebing agar mewaspadai potensi gerakan tanah, dan masyarakat di sepanjang aliran sungai agar mewaspadai kenaikan debit air berpotensi menyebabkan banjir.
Untuk di Kabupaten Pandeglang, banjir masih menggenangi sejumlah wilayah Kabupaten Pandeglang, Banten pada Selasa (1/3) malam. Banjir yang terjadi dengan itensitas tinggi telah merendam 16 desa dengan tinggi muka air antara 50 hingga 150 sentimeter.
Desa terdampak yaitu Desa Kalanganyar dan Teluk, Kecamatan Labuan, Citeureup, Kecamatan Panimbang, Taruma Nagara, Banyuasih dan Sinarjaya, Kecamatan Cigeulis, Margagiri dan Bulagor, Kecamatan Pagelaran.
Kemudian Desa Ramea, Kecamatan Mandalawangi, Ciherang, Kecamatan Picung, Kubangkondang dan Cibarani, Kecamatan Cisata, Surianeun dan Cimoyan, Kecamatan Patia, Cirata, Kecamatan Carita dan Desa Kanduengang, Kecamatan Cadasari.
Berdasarkan pendataan sementara terdapat 1.165 KK dan 1.165 unit rumah terdampak banjir. Sebagian warga terdampak mengungsi pada posko pengungsian yang disiapkan BPBD.
BPBD Kabupaten Pandeglang melaporkan sempat terjadi penurunan debit air yang menggenangi rumah warga di beberapa lokasi pada Selasa (1/3) pukul 21.30 WIB.
Sementara itu, untuk penanganan bencana, BPBD dan tim gabungan terus melakukan evakuasi, kaji cepat dan terus berkoordinasi dengan pihak terkait. (ibl)