IPOL.ID – Ribuan Mahasiswa BEM SI dari seluruh Indonesia hari ini berdemonstrasi. Gedung DPR dan Istana Negara menjadi titik temu untuk berunjuk rasa menolak masa jabatan presiden tiga periode, pemilu ditunda, dan kenaikkan harga BBM.
Seperti biasa, saat aksi digelar, sinyal seluler pun menghilang. Terutama jika mereka berada di kawasan ring 1 Istana Negara.
Acak Sinyal atau jamming dilakukan oleh beberapa anggota TNI yang mengarahkan perangkat elektronik ke atas. Jadi, walaupun sinyal penuh, smartphone sama sekali tak bisa digunakan.
Terkait hal ini, merangkum dari berbagai sumber, ipol.id akan mengulas teknologi jamming atau pengacak sinyal yang “mengganggu” aksi demonstrasi.
Jammer adalah alat yang digunakan untuk menghalangi sinyal yang akan masuk atau keluar dari handphone. Awalnya, jammer digunakan untuk keperluan militer saat perang dunia.
Jammer digunakan untuk menghalangi sinyal yang dikirimkan oleh lawan agar tidak bisa sampai ke rekannya. Jammer yang digunakan juga masih terbatas, yaitu berupa noise generator yang dipancarkan pada frekuensi acak.