IPOL.ID – Sejak diresmikan Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, Sabtu (23/4) lalu, Taman Tebet Eco Park Jakarta Selatan menjadi pilihan bagi warga Jakarta yang ingin melepas penat.
Kesejukan udara dengan rimbunan pepohonan di kawasan Tebet membuat pengunjung betah ketika berlama-lama berada di sana. Terlebih saat semilir angin berhembus, meski terik matahari di siang hari, udara tetap sejuk bagi siapa pun.
Terpantau oleh ipol.id, Selasa (31/5) siang, para pengunjung di Taman Tebet Eco Park tampak asyik menikmati piknik/rekreasi, berswafoto, berolah raga, jogging hingga jalan santai. Ada saja keluarga yang membawa anak-anaknya swafoto di sejumlah spot menarik.
Bahkan Taman Tebet Eco Park disebut menjadi tempat favorit bagi warga Jakarta dan sekitarnya untuk berwisata. “Ya, memang saya sengaja kemari untuk mencari udara segar dan jalan sehat, juga untuk melepas penat,” kata salah satu pengunjung Tebet Eco Park, Erni, 34, ibu rumah tangga.
Sementara Camat Tebet, Dyan Airlangga menuturkan, keberadaan Taman Eco Park pengganti Taman Honda itu tidak jarang banyak dikunjungi warga setiap hari maupun hari libur nasional.
“Ada gula di situ ada semut, ada efek terkait pembukaan Taman Eco Park ini yaitu membeludaknya warga (pengunjung),” ucap Dyan Airlangga di Tebet Eco Park, Tebet, Selasa (31/5).
Disebutkannya, pada Mei 2022, pengunjung Taman Tebet Eco Park pernah mencapai sekitar 60.000 orang. Jumlah pengunjung itu tercatat pada tanggal 22 Mei.
“Pada 26 Mei saja mendekati, total pengunjung mencapai 57.203 orang,” kata mantan Camat Setiabudi itu.
Senada dengan ucapan Dyan, ada gula ada semut, banyaknya pengunjung yang datang setiap hari mengundang pedagang kaki lima (PKL) di sekitar Tebet Eco Park.
Seperti yang terpantau siang tadi, ada saja pedagang yang mengantarkan minuman segar kepada pengunjung dari balik pembatas seng. Sebab, Tebet Eco Park memang masih dipasangi seng yang menutupi taman.
Dia mengatakan, setidaknya ada sekitar 150 pedang kaki lima yang menjajakan dagangan di sekitar Taman Tebet Eco Park tersebut. “Dari ramainya (pengunjung) ada 150 kaki lima di sini. Mereka menjamur. Cuan mereka itu lumayan, sehari menjual bisa untung Rp2 juta hingga Rp3 juta,” kata camat.
Sekadar diketahui bahwa Taman Tebet Eco Park sebelumnya dikenal sebagai Taman Honda Tebet. Memiliki luas 7,3 hektare, Tebet Eco Park menyatukan taman bagian sisi utara dan selatan. Tak sedikit spot disediakan bagi para pengunjung.
Seperti halnya jembatan berwarna orange yang asyik untuk berswafoto. Kemudian table piknik di plaza sisi utara di bawah pohon besar, rindang, dan teduh.
Tebet Eco Park pun dilengkapi fasilitas playground bagi anak-anak dan alat-alat olahraga, toilet dan musala yang bisa diakses secara gratis.
Sementara, Suku Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Jakarta Selatan hari ini menggelar kegiatan bettema Berkawan (Berdiskusi dengan Wartawan) di Taman Eco Park Tebet. Kegiatan diisi dengan diskusi, tanya jawab antara UKPD terkait dan wartawan, mengenai berbagai perkembangan di Kecamatan Tebet.
Kepala Suku Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Jakarta Selatan, Sugiono mengatakan, giat ini dimotori oleh Suku Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik. Tujuannya untuk memfasilitasi, silaturahmi antara UKPD bersama awak media yang bertugas di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan.
“Tujuan kegiatan ini adalah agar teman-teman UKPD semua kenal sama wartawan di Jakarta Selatan. Jadi nanti kalau teman-teman wartawan ingin konfirmasi, jadi teman-teman UKPD akan kenal,” terangnya.
Koordinator Wartawan Jakarta Selatan (WJS), Robin berharap, kegiatan ini dapat menjembatauni hubungan harmonis, mempererat tali silaturahmi antara pejabat pemerintah dengan media.
“Sehingga ke depan kolaborasi terjalin, baik dalam memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat tentang situasi, kondisi dan juga kegiatan pemerintah,” tutupnya. (ibl)