IPOL.ID – Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Selatan, Abdul Haris menyampaikan, bakal menggencarkan kegiatan donor darah guna menperbanyak stok darah di kawasan Jakarta Selatan (Jaksel), khususnya golongan darah yang masuk dalam kategori kuning, seperti AB.
“Secara umum memang masyarakat itu kan di Jaksel, katakanlah golongan AB agak berkurang, yang banyak kan O, nah terkadang yang AB itu yah yang mungkin kita harus benar-benar lebih efektif melakukan dan mencari gol darah itu,” kata Abdul Haris pada wartawan, Senin (27/6).
Ketersediaan kantong darah di Jakarta Selatan, lanjutnya, terbilang masih aman. Di DKI Jakarta kebutuhan kantong darah mencapai 1.200 kantong, sedangkan di Jakarta Selatan mencapai 400 kantong. Kebutuhan darah golongan AB memang masuk kategori kuning, tapi pihaknya telah merekam daftar nama relawan biasa mendonorkan darahnya.
“Kita sudah buat beberapa aplikasi di Jaksel, artinya kita sudah merekam daftar nama-nama yang kita bentuk database tuk mereka yang secara dua bulan sekali kita panggil dengan SMS/WA blas tuk melakukan donor darah kembali,” ujarnya.
Abdul Haris menambahkan, setidaknya ada sekitar 900 pendonor yang masuk database PMI Jakarta Selatan sejak tahun lalu. Mereka kerap mendonor tiap dua bulanan lebih. Selain itu, pihaknya juga selalu melakukan kegiatan donor darah di sejumlah titik.
Termasuk secara berkeliling guna mencukupi ketersediaan kantong darah, sambil melakukan pendataan pendonor melalui NIK dan nomor handphone.
PMI Jakarta Selatan pada Senin (27/6) ini, katanya, juga melakukan pelantikan pengurus PMI tingkat kecamatan se-Jakarta Selatan di kantor Walikota Jalarta Selatan. Dan diharapkan bisa lebih memasifkan kegiatan guna menggali potensi pendonor.
Pengurus yang dilantik bakal diberikan pelatihan dan pembinaan demi penguatan personel PMI Jakarta Selatan. Apalagi saat ini, PMI juga telah membentuk program Siaga Bencana Masyarakat yang ada di tiap kecamatan.
“Nah, minimal ada perwakilan dari semua kelurahan yang ada se-Jaksel. Untuk tanggap bencana ini, (pelatihannya) ada pengenalan bencana yang ada P3K, ada yang namanya water rescue itu kita kenalan, termasuk ada yang namanya perawatan keluarga di saat bencana,” tutup Haris. (ibl)