IPOL.ID – Pihak Istana memberikan penjelasan terkait pesawat Garuda Indonesia (GIA-1) yang membawa Presiden Jokowi dan rombongan menuju Munich, Jerman yang sempat berputar di atas perbatasan wilayah Iran dan Turki.
Seperti terihat di situs pelacak penerbangan Flightradar24, Senin (27/6/2022), tampak garis ungu rute penerbangan dari Bandara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Setelah memasuki wilayah Iran dan hendak memasuki Turki, pesawat yang berangkat dari Soetta sekitar pukul 10.38 WIB itu tampak berputar. Pesawat lalu melanjutkan penerbangan menuju Munich.
Menurut Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin momen pesawat berputar itu berkaitan dengan waktu ketibaan di Jerman.
“Hal itu berkaitan dengan waktu ketibaan di Munich, Jerman, dimana pesawat GIA-1 diperkirakan tiba lebih cepat dari slot waktu yang disediakan,” kata Bey dalam keterangan tertulis, Senin (27/6/2022).
Dia mengatakan bahwa penyesuaian itu telah disetujui oleh Sesmilpres Marsda TNI M Tonny Harjono. Aspek keselamatan dan keamanan juga sudah dipertimbangkan.
“Agar kedatangan pesawat GIA-1 sesuai dengan jadwal yang ditetapkan, pilot melakukan holding guna menyesuaikan waktu ketibaan dengan tetap mengutamakan aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penerbangan. Dan hal itu sudah dikomunikasikan dan disetujui Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M Tonny Harjono yang turut serta dalam penerbangan tersebut,” paparnya.
Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Jerman untuk menghadiri KTT G7. Di forum tersebut, Jokowi akan mendorong para pemimpin negara untuk mewujudkan perdamaian di Ukraina.