IPOL.ID – Pemerintah terus mengantisipasi penyebaran COVID-19 yang mulai menanjak. Salah satu cara yang dianggap paling ampuh adalah meminta masyarakat untuk kembali aktif mengenakan masker.
“Ingat (virus) COVID-19 masih ada. Karena itu, baik di dalam ruangan maupun luar ruangan diimbau menggunakan masker,” ungkap Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Reisa Broto Asmoro dalam bincang-bincang siaran sehat Antisipasi Puncak Kasus COVID-19 di Jakarta, Senin (11/7).
Dijelaskan Reisa, memakai masker merupakan keharusan. Khususnya di kota-kota dengan interaksi masyarakat yang tinggi.
“Perlu dipahami bersama perubahan peraturan, perubahan imbauan tentunya merupakan hal wajar. Karena disesuaikan dengan kondisi dan situasi yang ada dalam lingkungan kita,” katanya.
Dengan kasus COVID-19 yang kembali naik, Reisa mengajak masyarakat kembali meningkatkan kewaspadaan dan kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan.
Dia mengungkapkan, kepatuhan masyarakat menjalankan protokol kesehatan per 3 Juli 2022 mengalami penurunan. Tercatat, 35,5 persen dari 1.474 kelurahan desa memiliki kepatuhan melaksanakan protokol kesehatan rendah dalam memakai masker. Kemudian, 22 persen memiliki kepatuhan rendah dalam menjaga jarak.
“Tahun lalu sekitar 70-98 persen punya kepatuhan yang baik terhadap protokol kesehatan. Jadi ini harus kita patuhi kembali,” ajak Duta Adaptasi Kebiasaan Baru tersebut.
Dia menegaskan, selain vaksinasi, kepatuhan protokol kesehatan merupakan kunci mencegah lonjakan kasus COVID-19. “Yang menyelamatkan Indonesia dalam pandemi ini sehingga kondisi terkontrol adalah kolaborasi yang baik antara protokol kesehatan dengan vaksinasi yang dilakukan. Jadi perketat kembali supaya kita terlindungi dan jangan lupa segera vaksinasi booster,” papar Reisa.
Untuk diketahui, Satgas Penanganan COVID-19 melaporkan kasus harian COVID-19 bertambah 1.681 orang hingga Senin (11/7), pukul 12.00 WIB.
Dengan penambahan kasus harian tersebut, maka total kasus terkonfirmasi positif sejak Maret 2020 sebanyak 6.112.986 orang.