IPOL.ID – Ribuan ikan dialiran Kali Baru, Kelurahan Cililitan, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, tiba-tiba mati. Diduga ikan-ikan mati karena keracunan limbah hewan kurban, Senin (11/7).
Tahun sebelumnya, kejadian ribuan ikan mati pernah terjadi. Namun, kali ini lebih banyak ikan-ikan yang mati. Di Pintu Air Cililitan, Kramat Jati, tampak petugas Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengangkut ribuan ikan bercampur jeroan hewan kurban, Senin siang.
Ikan-ikan yang mati didominasi jenis sapu-sapu. Ikan mati kebanyakan mengambang di sepanjang aliran Kali Baru. Diduga ribuan ikan mati akibat jeroan dari hewan kurban. Karena beberapa tahun lalu, saat Hari Raya Idul Adha juga pernah terjadi kasus serupa.
Namun, menurut petugas Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, jumlah ikan yang mati kali ini lebih banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Petugas Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta, Anas mengatakan, saat dia bersama petugas LH lainnya sedang bertugas, dia melihat ikan-ikan pada mengambang semua, berbarengan sama jeroan tadi sekitar jam 07.30 WIB.
“Ada ribuan ikan itu mati mengambang bareng sama jeroan kambing jeroan sapi, kita baru mau laporkan ke Dinas LH ini ikan tetap diangkut,” ujar dia pada wartawan, Senin (11/7).
Menurutnya, pernah kejadian seperti itu juga saat momen Idul Adha tahun lalu, cuma ini yang lebih parah, jelas dampaknya parah sama warga pasti bau.
“Yang jelas, paling utama, jeroan kalau dibuang ke kali itu bau banget aslinya, jeroan itu tidak boleh dibuang ke kali, bangkai binatang apapun juga apalagi joran nggak boleh, kalau jeroan ada yang dibuang ada yang dikarungin yang dikarungin ini yang tidak kelihatan,” ungkap dia.
Di satu sisi, bagi pencari ikan sapu-sapu, insiden ribuan ikan mati merupakan rezeki nomplok. Karena mereka tidak perlu bersusah payah menangkap ikan apa dengan dijala atau dipancing.
Bila di hari biasanya pencari ikan hanya bisa mendapat beberapa kilogram (kg). Kini mereka dapat membawa lebih dari 30 kg daging ikan sapu-sapu. Ikan sapu-sapu itu nantinya dijual seharga Rp 15 ribu per kg ke langganan mereka.
Pencari Ikan Sapu-Sapu, Supriadi mengatakan, ini kondisinya setiap tahun saja panen. Ini bukan ribuan lagi ratusan ribu setahun sekali setiap Idul Adha.
“Ini karena mabuk ikannya, mabuk jeroan sapi dan setiap tahun seperti ini, kalau hari biasa nggak ada ikan sapu-sapu mabuk kayak gini ini dikarenakan jeroan sapi sama kambing, banyak banget jeroan sapi dan kambing ada di kali, kejadian seperti ini setiap daerah pasti ada kejadian kayak gini,” tukasnya.
Sementara itu, petugas Dinas LH DKI Jakarta telah mengambil sampel air untuk dilakukan uji laboraturium. (ibl)