IPOL.ID – Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, menilai, promosi yang dilakukan Holywings dengan menggunakan nama Muhammad dan Maria adalah salah satu bentuk sikap ekstrimisme.
Dia beralasan, mereka melakukan penyerangan terhadap keyakinan agama. Mu’ti menegaskan kejadian itu tidak semata-mata motif bisnis. Tetapi di balik dari promosi itu terdapat ideologi-ideologi yang sejak awal tidak suka atau antiagama.
“Mereka juga berusaha untuk mendiskreditkan agama, atau memancing kemarahan umat beragama. Jadi tidak purely economic, tidak murni ekonomi,” ungkapnya, dilansir muhammadiyah.or.id, akhir pekan kemarin.
Mu’ti menduga, dalam konteks yang lebih luas terkait kejadian itu ada gerakan-gerakan ultra nasionalis yang juga memiliki sisi ekstrim. Kejadian tersebut menegaskan ekstrimisme tidak mesti berlatar belakang atau bermotif agama.
Terkait dengan problematika definisi radikalisme dan deradikalisasi, sejak awal Muhammadiyah konsisten menggunakan kata moderast atau moderasi dalam melakukan konter terhadap tindakan maupun pandangan radikal dan ekstrim.