Dengan begitu, kendaraan roda empat maupun roda dua tidak akan diizinkan lagi beroperasi di sekitar lokasi, kecuali bus Transjakarta. Jalan khusus pedestrian juga diperlebar. Selain itu, pepohonan juga ditumbuhkan.
“Sebelumnya trotoar lebarnya hanya 1-2 meter. Setelah ditata luasnya menjadi 7-8 meter. Bahkan nanti ada plaza yang lebarnya puluhan meter,” ungkap Hari.
Hari menjelaskan, kawasan Kota Tua juga bakal dikembangkan menjadi pusat wisata yang menunjang perekonomian masyarakat. Hari berharap, kolaborasi Pemprov DKI Jakarta dengan pemerintah pusat dapat menjadikan kawasan Kota Tua sebagai destinasi wisata internasional.
“Prinsipnya kita bangun pedestrian senyaman mungkin dengan atmosfer Kota Tua layaknya tahun 1635,” pungkasnya. (pes).