“Ini bukan hanya transformasi bisnis PLN. Tetapi untuk kesejahteraan rakyat dan posisi Indonesia menjadi salah satu negara yang sangat besar secara ekonomi,” tutur Erick.
Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral, Rida Mulyana, mengapresiasi, langkah restrukturisasi PLN ini agar PLN lebih lincah gesit dalam menjawab kebutuhan tantangan energi Indonesia. Sehingga sistem kelistrikan makin andal dengan harga yang makin kompetitif.
“Kami berharap PLN makin efektif dan cepat mengambil keputusan dalam semua lini,” tuturnya.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengungkapkan, pembentukan Subholding tersebut merupakan transformasi dengan merestrukturisasi organisasi di seluruh lingkungan PLN Group. Dengan demikian, aset yang tadinya tersebar dan tersekat dapat diintegrasikan dan difokuskan sehingga lebih berbasis pada fungsional. Salah satunya di bidang pembangkitkan.
“Jika dulu pengelolaan pembangkit PLN ada di unit-unit regional dan divisi. Dengan konsolidasi organisasi ini, PLN sekarang memiliki dua subholding Genco terbesar se-Asia Tenggara, yaitu PLN Indonesia Power dan PLN Nusantara Power,” ujarnya.