“Kalau di Depdagri kan paling takut bikin kesalahan, Dirjen itu adalah puncak karir. Di Dirjen itu sangat ada kehati-hatian sama seperti halnya saat Pak Soni menjabat sebagai mantan PJ gubernur DKI,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta, Basri Baco menyampaikan, untuk menjaga keselarasan keseimbangan menuju Pemilu 2024 maka diperlukan seorang pemimpin yang netral.
Karena menurut dia, seorang PJ gubernur DKI bisa menentukan siapa gubernur DKI Jakarta selanjutnya. Kepemimpinan PJ gubernur DKI selama 2,5 tahun itu tidaklah main-main.
“Jadi kalau PJ gubernur DKI tidak netral akan kita demo. Kalau saya menuntut hak adalah jihad,” tandas Basri Baco pada kesempatan sama.
Turut hadir Pakar Pemerintahan, Prof. Djohermansyah Djohan, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Zita Anjani, Mantan Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta periode 2016-2017, Soni Sumarsono, Pengamat Politik, Prof. Ryaas Rasyid, Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta, A. Zaki Iskandar, dan anggota DPRD DKI lainnya. (Joesvicar Iqbal)