IPOL.ID – Memiliki riwayat kesehatan yang sama dengan peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bernama Untung Wahyudi (39), kini tim Jamkesnews berkesempatan berbincang Yossy Anande (32) seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) yang juga berikhtiar sembuh dari penyakit Tuberkulosis (TB).
Dia merupakan peserta Program JKN segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) kelas rawat 1 sesuai dengan kepesertaan suaminya.
“Sedikit sharing, sebelum menggunakan BPJS Kesehatan saya pernah pakai asuransi swasta, tapi ternyata banyak keterbatasannya karena beberapa kali berobat tidak bisa ditanggung, akhirnya tahun 2016 lalu memutuskan untuk beralih pakai BPJS Kesehatan dan kebetulan sudah terdaftar kelas rawat 1 bareng suami dari tempat kerjanya. Mulai Januari tahun ini sampai sekarang saya sering memanfaatkan BPJS Kesehatan untuk pegobatan TB,” tutur Yossy pada Senin (15/8).
Yossy menerangkan dirinya sama sekali tidak mengetahui bahwa dirinya sedang sakit saat itu, namun dirinya mengalami penurunan berat badan ekstrim dalam rentang waktu kurang dari satu bulan, kemudian suatu hari di rumahnya ia mengalami kejang-kejang yang membuat dirinya harus dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Sari Asih Ciledug, setelah dilakukan pemeriksaan lengkap oleh dokter, Yossy didiagnosa mengidap penyakit Meningitis TB (TBC Otak).
“Memang saya belum pernah melakukan pemeriksaan karena saya kira gejala penurunan berat badan dan kedinginan itu disebabkan hanya karena kelelahan mengurusi anak saya yang masih kecil-kecil. Sekarang nasi sudah jadi bubur, dokter mengatakan penyakit TB saya sudah termasuk parah karena sudah terpapar lama, selanjutnya saya dirawat di rumah sakit selama lima hari, karena pakai BPJS Kesehatan alhamdulillah biayanya gratis semua sampai obat juga,” lanjutnya.
Tidak mudah bagi Yossy harus mengurusi kedua anaknya sambil mengidap TB yang beresiko menular, oleh karena itu dirinya memutuskan untuk fokus berobat di kampung halaman bersama orang tuanya. Disamping itu secara tidak sengaja Yossy mencoba membandingkan pelayanan fasilitas kesehatan di kota besar dengan fasilitas kesehatan di kampung halamannya.
“Sepanjang saya berobat, baik di Rumah Sakit dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten maupun Rumah Sakit Sari Asih Ciledug, semua pelayanan yang diberikan sama baiknya, saya bisa bicara begini karena dalam sebulan saja saya pernah sembilan kali bolak-balik rumah sakit. Selain layanan yang baik, saya sangat berterima kasih kepada BPJS Kesehatan karena tanpa jaminannya mungkin saya sudah mengeluarkan uang puluhan juta rupiah untuk berobat saja,” ucap Yossy dengan haru.
Yossy menambahkan informasi terkait layanan yang didapatkan selama berobat menggunakan BPJS Kesehatan seperti konsultasi, pengecekan darah, foto toraks, rontgen, pemberian obat-obatan rutin sampai Magnetic Resonance Imaging (MRI), semuanya gratis. Seiring kondisi kesehatan yang sudah semakin baik, Yossy berharap BPJS Kesehatan dengan Program JKN dapat selalu melindungi peserta yang membutuhkan bantuannya. (Irma)