“Memang saya belum pernah melakukan pemeriksaan karena saya kira gejala penurunan berat badan dan kedinginan itu disebabkan hanya karena kelelahan mengurusi anak saya yang masih kecil-kecil. Sekarang nasi sudah jadi bubur, dokter mengatakan penyakit TB saya sudah termasuk parah karena sudah terpapar lama, selanjutnya saya dirawat di rumah sakit selama lima hari, karena pakai BPJS Kesehatan alhamdulillah biayanya gratis semua sampai obat juga,” lanjutnya.
Tidak mudah bagi Yossy harus mengurusi kedua anaknya sambil mengidap TB yang beresiko menular, oleh karena itu dirinya memutuskan untuk fokus berobat di kampung halaman bersama orang tuanya. Disamping itu secara tidak sengaja Yossy mencoba membandingkan pelayanan fasilitas kesehatan di kota besar dengan fasilitas kesehatan di kampung halamannya.
“Sepanjang saya berobat, baik di Rumah Sakit dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten maupun Rumah Sakit Sari Asih Ciledug, semua pelayanan yang diberikan sama baiknya, saya bisa bicara begini karena dalam sebulan saja saya pernah sembilan kali bolak-balik rumah sakit. Selain layanan yang baik, saya sangat berterima kasih kepada BPJS Kesehatan karena tanpa jaminannya mungkin saya sudah mengeluarkan uang puluhan juta rupiah untuk berobat saja,” ucap Yossy dengan haru.