”Jadi, pintunya itu sangat sempit. Dan foto yang tadi sudah dianalisis adalah dari pintu keluar, jadi dari atas tribun itu keluar, itu curam sekali. Dalam keadaan normal pun orang tidak bisa cepat,” lanjut dia.
TGIPF Beberkan Temuan Terbaru, Stadion Kanjuruhan Tak Layak untuk Pertandingan Risiko Tinggi
Dengan demikian, TGIPF menilai supaya Stadion Kanjuruhan harus segera dilakukan perbaikan atau renovasi menyeluruh. Markas Arema FC itu harus bisa memfasilitasi para penonton supaya mereka bisa menonton pertandingan dengan nyaman di era seperti sekarang ini.
”Menurut hemat kami, stadion-stadion seperti itu harus sudah dibongkar diubah. Misalnya saja sekarang era crowd-nya ini adalah kerumunan yang dibentuk oleh sosial media. Jadi kalau pun jumlah penonton itu dikurangi, demi keamanan, penonton yang di dalam itu bisa memberi tahu kepada teman-temannya dalam waktu segera bahwa lapangan kosong,” ujar Rhenald.
Seperti diketahui, kericuhan usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan menyebabkan 131 orang meninggal dunia serta ratusan lainnya mengalami luka-luka.