Wali Kota Solo ini diakui masih muda dengan karir politik yang masih panjang. Gibran tentu ingin orang lain memperhitungkan dirinya. “Sayangnya orang di sekitar Jokowi, relawan dan PDIP menilai ini seperti manuver memecah belah PDIP,” ujarnya.
Pendiri Setara Institute ini mengaku dirinya sudah pernah bertemu dan berbicara empat mata dengan sosok Gibran. Ia menilai anak Joko Widodo ini dibesarkan dalam situasi zaman milenial. Sedangkan relawan, simpatisan dan partai penyokong tentu berharap Gibran menjaga jarak dengan Anies sebagai antitesa rejim saat ini. “Sebenarnya Gibran ini ice braker, ingin memecah kekakuan,” ujar Rocky Gerung.
Gibran, lebih jauh, ia nilai tidak ingin dikait-kaitkan dengan ayahnya. Apalagi dikira diuntungkan menggunakan fasilitas PDIP sebagai tunggangan. Gibran punya pikiran milenial, yang tidak sama –misalkan- dengan Pak Hasto Kristiyanto PDIP, ataupun Prabowo Gerindra. Gayanya berbeda. “Watak Gibran tidak sama dengan PDIP. Minimal, itu yang saya tangkap dari pertemuan saya dengan Gibran,” kata Rocky.