Apalagi bila PDIP yang diidentikan dengan Sukarno. Menurut Rocky Gerung hal ini justru mengkerdilkan Bung Karno, sebab presiden pertama RI tersebut di saat mudanya juga bergairah, dan punya semangat pembaharu. Sayangnya nama besar Bung Karno sebagai bapak bangsa dan milik seluruh rakyat Indonesia, dikerdilkan oleh PDIP yang memonopoli Sukarno. “Padahal Bung Karno itu bapak bangsa dan nama bangsa bukan semata nama sebuah partai,” ujarnya.
Di pihak lain Ketua DPP PDIP, Said Abdullah menduga peristiwa pertemuan Anies dan Gibran semata dilakukan Anies guna persiapannya menjelang 2024. Ia menilai, tak ada pembicaraan terkait Pilgub DKI dalam pertemuan tersebut. Said mengatakan, Anies tak bisa menjadi king maker di Pilgub DKI.
“Kalau Anies yang mau majukan Gibran, Anies nggak punya partai. Gibran kader PDIP. Itu tricky politik Anies untuk mecah belah PDIP,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan, bahwa hal tersebut merupakan bagian dari cara Anies agar supaya lebih dikenal publik. Pujian Anies ke Gibran dinilai ada maksud tertentu. “Itu hanya cari keuntungan politik saja Anies,” kata Said.