IPOL.ID – Perumda PAM Jaya meresmikan tujuh (7) Kios Air di Muara Angke, Jakarta Utara. Hingga saat ini, sejumlah wilayah di Jakarta belum tercover layanan air perpipaan, salah satunya di Muara Karang.
Direktur Utama PAM JAYA Arief Nasrudin menegaskan, pembangunan kios air itu dilakukan sebagai upaya menghadirkan solusi cepat sementara dalam penyediaan air berkualitas bagi warga Jakarta.
“Satu Kios Air mampu melayani sekitar 200 KK. Ini kita wujudkan di Jakarta dalam rangka mendukung arahan pak Presiden terkait nawacita soal kedaulatan air,” ujar Arief di lokasi.
Selama ini, kata Arief, Kios Air tersebut dibangun PAM JAYA di lahan milik warga yang bersedia ditunjuk sebagai pengelola. Dengan catatan, di wilayah tersebut belum terdapat akses perpipaan.
Nantinya, PAM Jaya menyuplai air bersih ke kios tersebut dengan menggunakan mobil tangki maksimal tiga kali pengiriman per hari.
“Jadi, tujuh Kios Air yang kami resmikan hari ini dapat menyuplai air sekitar 84.000 liter setiap hari,” ucap Arief.
Selain meresmikan Kios Air, pihaknya juga membagikan bantuan pangan berupa paket sembako bagi seluruh warga di RW 022 Muara Angke yakni sebanyak 2.093 paket.
Menurutnya, PAM JAYA juga menggratiskan 4000 liter air pertama bagi Kios Air di Muara Angke. PAM JAYA juga memberikan total 100 jeriken bagi warga yang dititipkan kepada para pengelola Kios Air.
Dalam hal ini, tegasnya, PAM Jaya menjamin ketersediaan air yang berkualitas dengan harga terjangkau, serta terjamin secara kesehatan pada kios air itu.
“Air yang dikirimkan ke seluruh Kios Air PAM JAYA merupakan air yang diproduksi di Instalasi Pengolahan Air (IPA) PAM JAYA yang sesuai standar Permenkes 492 Tahun 2010. Selain terjamin secara kesehatan, kami juga menetapkan harga yang terstandarisasi bahkan jauh lebih murah dari harga air jeriken,” kata Arief.
Setiap warga, tuturnya, bisa mendapatkan air di kios itu dengan tarif Rp 400 per jeriken atau setara 20 liter apabila mengambil langsung di Kios Air. Sedangkan jika diantar, warga membayar Rp 1.200. Harga tersebut jauh lebih murah dibandingkan harga air jeriken yang umum dijual.
“Alhamdulillah, saat ini PAM JAYA telah membangun sebanyak sekitar 172 Kios Air yang tersebar di wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Barat. Dan sasarannya adalah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR),” kata Arief.
Sesuai Kelompok Tarif IIIA dalam PerGub DKI Jakarta No.11 Tahun 2007, ungkapnya, tarif air yang dikenakan PAM JAYA kepada pengelola kios air itu sebesar Rp 3.550 per 1.000 liter dan tidak bersifat progresif.
Penyediaan Kios Air ini, tegasnya, merupakan solusi cepat sementara yang nantinya akan digantikan oleh sistem perpipaan sebab PAM JAYA menargetkan 100 persen cakupan pelayanan pada 2030.
”Solusi cepat sementara ini tentu saja tidak bersifat permanen sebab pada 2030, wilayah ini akan mendapatkan akses air perpipaan. Akses air perpipaan adalah komitmen kami dalam mendukung perkembangan Jakarta sebagai kota global,” tutup Arief. (Pin)