IPOL.ID – Kelompok teroris ISIS terus mencari celah guna merekrut anggota baru. Terbaru, ISIS disebut telah menggunakan aplikasi kencan Tinder untuk melakukan perekrutan anggota baru dan mencari dana.
Itu dilakukan ISIS seperti yang terdeteksi terjadi di Afrika Selatan.
Kepala Pusat Informasi Risiko Perbankan Afrika Selatan (SABRIC) Nischal Mewalall kepada harian Inggris The Times mengungkapkan, ISIS telah membuat profil palsu guna memperdaya pengguna Tinder.
“Anggota kelompok teroris telah membuat profil palsu dari aktor dan model yang tidak diketahui untuk memanipulasi pengguna agar mengirimi mereka uang,” kata Mewalall dilansir Al Arabiya, Rabu (16/11).
Uang yang dikirim oleh korban itu lalu digunakan ISIS untuk mendanai operasi atau kegiatannya.
Temuan SABRIC juga menegaskan kembali kekhawatiran Dewan Keamanan PBB dalam laporan Juli 2022 tentang ISIS yang menggunakan Afrika Selatan sebagai tempat berlindung yang aman untuk membangun kembali dirinya sendiri setelah kekalahannya di Suriah dan Irak.
DK PBB mengatakan tim pemantaunya mendeteksi sejumlah transaksi lebih dari 1 juta dolar AS yang disalurkan melalui Afrika Selatan oleh pimpinan ISIS ke afiliasi di Afrika, termasuk anggota di Mozambik, Republik Demokratik Kongo, dan tempat lain di benua itu.
Awal bulan ini, Departemen Keuangan AS menjatuhkan sanksi kepada empat orang yang memberikan dukungan teknis, keuangan, atau material kepada sebuah sel di Afrika Selatan milik kelompok teroris, serta delapan perusahaan yang dimiliki, dikendalikan, atau diarahkan oleh individu-individu di ISIS ini. sel.
“ISIS terus memperluas jaringan terorisnya di seluruh benua, sebagaimana dibuktikan oleh laporan Dewan Keamanan PBB Juli 2022 yang menyoroti pentingnya negara untuk transfer dana dari pimpinan ISIS ke afiliasi ISIS di seluruh Afrika. Departemen Keuangan tetap berkomitmen untuk mengungkap dan menghentikan pendanaan teroris di benua Afrika,” kata Departemen Keuangan dalam sebuah pernyataan pada 7 November.
“Hari ini, Departemen Keuangan menargetkan individu-individu kunci dalam jaringan ISIS di Afrika Selatan, serta aset bisnis mereka, yang telah memainkan peran penting dalam memungkinkan terorisme dan kegiatan kriminal lainnya di wilayah tersebut,” Wakil Sekretaris Departemen Keuangan untuk Terorisme dan Intelijen Keuangan Brian E. Nelson, dalam pernyataannya saat itu.
“Amerika Serikat, sebagai bagian dari Koalisi Global untuk Mengalahkan ISIS, akan terus bermitra dengan Afrika Selatan untuk menyangkal kemampuan ISIS mengeksploitasi ekonomi negara untuk mengumpulkan dan memindahkan dana guna mendukung pertumbuhan afiliasi dan jaringan ISIS.” (Far)