Diakuinya, kritik atau protes atas buruknya layanan Transjakarta ini sudah sering dan bertahun-tahun disampaikan masyarakat. Tetapi hingga sekarang belum juga berubah baik layanan Transjakarta. Masyarakat yang sudah mau berpindah ke angkutan umum justru tidak mendapatkan apa yang dijanjikan sebuah kenyamanan dan keamanan menggunakan ketika menggunakan Transjakarta.
“Keadaan padat di halte atau terutama dalam bus Transjakarta sangat memberi kesempatan pelaku pelecehan seksual melakukan aksi bejatnya. Bahkan penumpang alami kesesakan dan kesakitan karena terpaksa naik Transjakarta yang sudah padat karena harus mengejar waktu ke tempat kerja atau pulang ke rumah karena sudah malam,” jelasnya. (Peri)