IPOL.ID – Dari masa ke masa definisi kecantikan terus berubah. Tren kecantikan masyarakat di Indonesia pun bisa berbeda dengan yang lain. Tahun ini ZAP Clinic (ZAP Group) bekerja sama dengan Markplus merilis survei tahunannya yang dilabeli ZAP Beauty Index.
“Yang menarik ternyata mayoritas perempuan Indonesia lebih mempercayai influencer dan produk perawatan lokal dibanding dari luar,” ujar kata Chief Operating Officer MarkPlus Institute Yosanova Savitry di Jakarta belum lama ini.
Ia lantas mencari tahu alasan mengapa hal itu terjadi, lebih disebabkan karena lebih dekat dan sesuai dengan kondisi yang ada pada dirinya. “Produk skin care, influencer kecantikan lokal, itu seperti dekat dengan kehidupan sehari-hari,” katanya.
Selain itu, ternyata kerapihan gigi, kulit segar dan sehat juga masih menjadi parameter cantik bagi perempuan Indonesia.
Fadhli Sahab selaku CEO dan Founder dari ZAP Clinic mengatakan selama tiga bulan ZAP yang bekerja sama dengan MarkPlus berhasil melakukan survei terhadap 9.010 wanita Indonesia.
Ini terdiri dari 14 jangkauan domisili responden di seluruh Indonesia dari usia 12-66 tahun, termasuk Provinsi Papua untuk mendapatkan hasil riset yang dapat dipublikasikan mengenai konsumen dan industri kecantikan Indonesia.
“Tahun ini lebih spesial dari tahun lalu, karena jumlah respondennya lebih dari. 9.000 an wanita Indonesia, dari Aceh hingga Papua,” kata Fadhli.
“Dan serunya juga di tahun ini yang tadinya kami tidak pernah masukin pertanyaan-pertanyaan tentang pria, karena ZAP Beauty Index itu mengcapture wanita,” ujarnya.
Terkait definisi daya tarik pria survei ini menyebutkan menurut wanita Indonesia adalah pengetahuan dan attitude serta wangi badan. “Wangi yang sehat menjadi daya tarik, setelah pengetahuan,” timpal Yosanova.
Survei tahunan yang memotret perilaku wanita Indonesia mengenai dunia kecantikan itu melibatkan sekitar 9000 responden wanita atau meningkat sebanyak 3000 orang dari tahun 2021. Mereka ini berusia 15 hingga 65 tahun di seluruh Indonesia.