IPOL.ID – Pasca kebakaran tiga kios di sekitar Terminal Senen, Senen, Jakarta Pusat, pada Selasa (20/12) pagi.
Salah satu pemilik kios buku yang terbakar yakni Jon, 37, sedih mengalami musibah kebakaran menjelang Natal dan Tahun baru tersebut.
Bagaimana tidak, Jon warga Jakarta Utara menceritakan kejadian kebakaran kios buku miliknya yang berada di Terminal Senen itu. Hari Selasa ini sebetulnya kedua anaknya minta dibelikan baju baru untuk merayakan Natal bersama keluarga.
“Tiba-tiba jam 06.30 WIB tadi pagi saya terima telpon jika kios saya terbakar gegara salah satu kios warung Lapo yang menjual gorengan pisang mengalami kebocoran selang tabung gas 3 kilogram terbakar hebat, awalnya dari kios Lapo itu Pak,” ungkap Jon asal Medan ditemui ipol.id di lokasi kebakaran, Selasa (20/12) siang.
Kemudian Jon bergegas ke lokasi kebakaran dan sedih melihat petugas damkar Jakarta Pusat telah memadamkan api yang melumat ratusan buku dagangannya. “Saya sedih Pak, gimana gak lihat buku-buku dagangan saya hangus terbakar, hampir 80 persen buku dagangan ini terbakar dan saya coba selamatkan sisa-sisa buku yang tidak terbakar, teringat anak minta dibelikan baju baru buat Natalan lagi jadi tambah sedih,” tuturnya.
Dia mengungkapkan, kebakaran kios pada Lapo yang juga menjual masakan daging babi dan gorengan pisang itu diduga karena kelalaian salah satu pekerjanya Fatima maupun pemilik warungnya. Sebab, dua pemilik warung Lapo yang ada di sebelah kiosnya itu saling bersaing.
“Kedua pemilik Lapo itu saling bersaing, sudah sering berantam juga dan tidak ada peduli satu sama lainnya. Warung Bunga dan warung Lapo Siantar Tanah Jawa, bersebelahan itu. Nah, saat kebakaran malah ditinggal kabur sama pekerja atau pemilik warung Lapo dan pisang goreng,” ungkapnya.
Saat itu, Fatima sedang menggoreng. Tapi dia juga tidak mau mengaku. Faktanya, pemilik kios Warung Bunga melihat jika asap dan api kali pertama muncul dari kios Lapo Siantar Tanah Jawa itu.
“Saat itu yang ada di kios pada kabur berhamburan keluar kios, bukannya cepat memadamkan api dengan kain basah bahkan ada orang laki yakni Gultom di lokasi tapi tidak memadamkan api malah ikutan kabur itu dilihat sama pemilik warung Mama Bunga,” tambahnya.
Pemilik Warung Bunga yakni Mama Bunga melihat kompor yang sudah terbakar bersama selangnya berada di kios di sebelahnya. “Harusnya itu bisa diantisipasi, dipadamkan lebih awal sebelum menjalar ke kios lainnya,” sesal Jon.
“Total kerugian yang saya alami mencapai Rp800 juta. Buku-buku sejarah Bung Karno terbakar harganya Rp500 ribu udah pernah ditawar gak saya kasih, belum buku sejarah lainnya. Buku pelajaran matematika, Kimia Dasar, Kamus Bahasa Inggris, dan masih banyak lagi buku penting lainnya,” ujarnya.
Sejak tahun 1990 dia berdagang buku di Terminal Senen namun baru kali ini ada kejadian kebakaran. Saat ini, dia bingung harus mengadu kemana untuk membangun kembali kios dagangan bukunya itu. “Kita inginnya dapat bantuan dari Pemerintah Kota Jakarta Pusat. Sebab, kios ini saya punya sendiri, ikut UMKM dan bayar pajak juga tapi mau ngebangun lagi tidak ada uang,” kata bapak dua anak itu.
Jon pun berharap dan meminta ganti rugi, tanggungjawab dari salah satu pemilik warung Lapo itu. “Karena saya pikir itu kelalaian ya, karena saat kios Lapo terbakar malah ditinggal kabur, ini kios juga dipasangi police line, mungkin saya akan minta pertanggungjawaban dari pemilik Lapo itu apa dimediasikan sama polisi atau gimana penyelesiaannya,” tandasnya.
Sebelumnya, tiga kios di sekitar Terminal Senen, Senen, Jakarta Pusat, diamuk api pada Selasa (20/12) sekitar pukul 06.45 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran itu. Kerugian ditaksir mencapai satu miliar rupiah.
Informasi yang dihimpun, awalnya asap dan api terlihat pada kios Lapo Siantar Tanah Jawa. Kuat diduga api berasal dari kebocoran selang tabung gas 3 kilogram. Hingga api menjalar pada kios yang ada di sebelahnya yaitu kios Bunga dan penjual buku.
Pemilik kios Bunga, Mama Bunga, 55, mengatakan, awalnya dia melihat asap dan api dari warung Lapo Siantar Tanah Jawa yang bersebelahan dengan kiosnya. Dia melihat kompor dan selang tabung gas 3 kilogram (kg) berkobar.
“Saya sudah lihat kompor yang ada di sebelah kios saya terbakar, saat itu Fatima sedang menggoreng namun saat ingin mengganti gas 3 kg itu kompornya tiba-tiba meledak, selang gasnya bocor saat ganti tabung gas,” ungkap Mama Bunga di Terminal Senen, Selasa (20/12).
Menurut dia, saat itu juga ada orang laki di warung Lapo itu namanya Gultom, namun bukannya memadamkan api malah dia tinggal kabur. Sehingga api menyambar kios miliknya dan kios penjual buku milik Jon, 37, yang ada di sebelahnya.
Tak ayal, ratusan buku-buku baru maupun bekas ludes terbakar. Sedangkan dua kios Lapo yang menjual gorengan pisang tersebut juga mengalami hal yang sama ludes terbakar.
Sementara, sejumlah petugas Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Pusat dikerahkan untuk memadamkan api di lokasi kebakaran.
Hingga berita ini diturunkan petugas damkar Jakarta Pusat juga telah melakukan proses pendinginan hingga lokasi dinyatakan steril. Petugas Polsek Senen yang turun langsung memasang police line pada tiga kios yang sudah hangus terbakar tersebut.
“Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran ini Pak, namun kalau saya saja kerugiannya bisa mencapai Rp500 juta, ini saya mau minta tanggungjawab sama yang punya kios sebelah, karena awalnya asap dan api dari kios Lapo sebelah saya, sudah tau terbakar malah ditinggal kabur, kan bisa lebih dini ditutup pakai kain basah,” keluh Mama Bunga. (Joesvicar Iqbal)