“Hasil visum dan otopsi ditemukan tulang tengkorak kepala belakang bagian kiri itu ada retakan sepanjang 7,9 sentimeter. Dan di kaki kiri korban ada memar, tungkai bawah kiri sisi depan ada memar 1,5 sentimeter. Pada otak besar korban terdapat pelebaran pembuluh darah atau pendarahan di bawah selaput otak,” bebernya.
Ade mengatakan, aksi tindak kekerasan yang dilakukan pelaku bermula saat ibu korban berinisial SS, 23, menitipkan anaknya pada pelaku. SS terpaksa menitipkan anaknya kepada pelaku lantaran ada pertemuan dengan klien. Oleh SS, pelaku di ajak ke apartemen miliknya.
Sampai di lokasi, korban meminta bermain di taman. Namun, baru 20 menit bermain korban berkata pada pelaku bahwa dirinya BAB. Oleh pelaku, korban dibawa ke unit dan kamar mandi untuk dibersihkan. Pelaku dengan kasar mencopot pampers dan membuat kepala korban terbentur tembok. Akibatnya korban menangis.
“Mendengar tangisan korban, tersangka mulai kesal. Korban dilempar oleh tersangka ke arah kasur namun korban tidak mendarat di kasur tapi jatuh di lantai. Korban pun semakin menangis. Pelaku yang berniat mendiamkan korban dengan mengangkat, justru terlepas dan korban kembali terjatuh ke lantai,” ulasnya.