Ada juga wangsa Syailendra yang juga berasal dari Sriwijaya. Wangsa inilah yang nanti memimpin di dua tempat, yakni Sriwijaya dan Medang (Kerajaan Mataram kuno yang nanti mewariskan Borobudur). Wangsa ini didukung oleh Dinasti Tang. Narasi kritisnya adalah, dukungan ini bermotif untuk menggulingkan Sri Indrawarman (k. 702 – 728 M), raja pertama Nusantara yang tercatat berkirim surat dengan Khalifah ‘Umar bin Abdul ‘Aziz dan memeluk Islam.
Riwayat dari Nu’aim bin Hammad yang menceritakan tentang korespondensi antara Khalifah Umar bin Abdul Aziz dan ‘Malik al-Hind’ (Raja India/Sriwijaya). (Sumber: S. Q. Fatimi, Two Letters From The Maharaja to the Khalifah, hal. 126)
Yang ketiga adalah yang paling menarik, yakni Bhairawa Tantra. Sekte hasil sinkretisme Buddha aliran Mahayana dan Hindu aliran Siwa inilah yang banyak mendominasi kisah-kisah sejarah Nusantara di masa pra-Islam. Sekte ini juga memiliki ritual yang paling mengerikan. Para penganutnya sering digambarkan sebagai raksasa dan siluman pemakan manusia.