IPOL.ID – Sudah lama tak terdengar kabar, aktris senior Cornelia Agatha kini sudah bergelar magister hukum. Menimba ilmu memang tak mengenal batas usia. Tekad seperti itulah yang ingin digapai Lia, sapaan akrab aktris pemeran Sarah di Si Doel Anak Sekolahan. Dalam sintron legendaris itu, ia berperan sebagai sosok dekat si Doel yang mendorong tetap bersekolah tinggi dalam menggapai cita-citanya. Nyatanya, peran tersebut juga membekas dalam kesehariannya.
Bahkan Cornelia Agatha bertekad akan menempuh lagi program doktor/S3 ke depannya. “Sudah lulus S2 hukum, tadinya mau lanjut S3, tapi jeda dulu biar bisa fokus timba ilmu di lapangan sebagai advokat,” katanya ditemui saat gelaran wisuda Universitas Kristen Indonesia (UKI) di JCC Senayan Jakarta Selasa (17/02/2023).
Ibu dua anak kembar Makayla Athaya Lalwani dan Tristan Athala Lalwani ini mengaku sudah sampai pada titik bahwa hidup bukan lagi pada apa yang disukai, namun apa yang dunia butuhkan dari dirinya. “Saya kini menjabat sebagai Ketua Komnas Perlindungan Anak DKI Jakarta, di situ saya kerap menemukan banyak kasus terkait perlindungan dan hak-hak anak yang terabaikan. Kuliah hukum ini tentu sangat terkait dengan bidang saya itu,” ujarnya.
Mengambil S1 dan Magister Hukum di UKI, ia mengaku senang dan sudah cocok dengan suasana belajarnya. “Saya sudah tidak muda lagi, ada keterbatasan dalam menimba ilmu. Nah, sistem kuliah, dosen, suasana dan spirit di UKI ini saya sangat cocok dan merasa bisa balance, antara kerja, kuliah dan mengurus anak,” ujar Cornelia.
Terkait tesis magister hukum, ia mengangkat tema hak restitusi pada anak korban kekerasan seksual. “Sejauh ini saya melihat para korban anak-anak apapun kasusnya, biasanya hanya fokus pada tuntutan seberat-beratnya kepada pelaku. Sementara anak sebagai korban tadi dilupakan kehidupan setelahnya, nasibnya kelak seperti apa, belum lagi traumanya, tentu sudah sangat dirugikan. Hak restitusi inilah yang menjawab tantangan itu,” ujar Cornelia yang juga founder sekaligus Ketua Yayasan Cinta Anak Dunia.
Dengan segudang aktivitas padatnya di bidang perlindungan anak, Cornelia tersadarkan bahwa psikologi adalah juga ilmu penting yang harus ia dapatkan agar paripurna dalam mendukung hak-hak anak. “Saya bertekad untuk ambil dua jurusan kuliah ke depan. Yang satu ambil doktor ilmu hukum, satu lagi ingin ambil psikologi,” ungkapnya. (timur)