Keberhasilan Dekrit Presiden itu akan ditentukan seberapa jauh partai-partai politik mendukung. Perpanjangan masa jabatan mungkin penawaran yang menarik bagi anggota-anggota dewan terpilih. Tetapi elit partai membutuhkan lebih dari itu. Sebagian akan bertekuk lutut kepada tawaran uang, namun sebagian yang lain memiliki mimpi menjadi pemimpin negeri. Dalam hal ini, tidak terhindarkan, akan terjadi powerplay yang akan menentukan nasib politik Indonesia.
Powerplay Menuju Dekrit
Isu perpanjangan masa jabatan Jokowi melibatkan powerplay antara elit politik yang sangat masif. Kubu BMB (dengan oligarki di dalamnya) mengerahkan semua pengaruh dan menjalankan semua taktik untuk menyukseskan rencana itu. Sementara itu, Jokowi selalu mengatakan ia tidak terlibat dalam rencana tersebut tetapi selalu menolak menghentikannya dengan alasan bahwa rencana itu adalah bagian dari wacana demokrasi.
Sudah barang tentu rencana perpanjangan jabatan itu bukan berbentuk wacana lagi. Rencana itu sudah berjalan dan sudah banyak sekali tindakan untuk mewujudkannya. Kalau menteri-menteri, ketua-ketua partai, ketua DPD dan Ketua MPR telah melontarkan gagasan itu di publik, tentu telah ada diskusi mendalam yang mendahului.