IPOL.ID – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana untuk melanjutkan pembangunan kereta Lintas Rel Terpadu (LRT) Jakarta fase 1B dengan rute Velodrome, Jakarta Timur ke Manggarai, Jakarta Selatan.
“Nanti di fase 1B kita akan menambah 5 stasiun, yaitu stasiun pemuda, stasiun BPKP, Stasiun Pasar Pramuka, Stasiun Matraman, dan juga di Manggarai,” kata Direktur Utama (Dirut) LRT Jakarta, Hendri Saputra di ruang Komisi B DPRD DKI, Jakarta, Selasa, (31/1).
Hendri mengatakan rute LRT 1B memiliki jalur sepanjang 6,4 kilometer (km) dan terbangun sebanyak lima stasiun pemberhentian.
“Rute ini memiliki panjang trase 6,4 kilometer dan alan terbangun lima stasiun pemberhentian,” ujarnya.
Menurut Hendri, pihaknya optimis LRT dapat mengangkut penumpang sebanyak 80 ribu – 100 ribu penumpang. Target penumpang LRT ini, katanya, merupakan hasil kajian feasibility study dalam proyek LRT Jakarta dari Vellodrome ke Manggarai.
“Ini target optimis ridership sekitar 180 ribu, dan realistiknya kami menargetkan sekitar 80 sampai 100 ribu. ini sudah dilakukan kajiannya oleh konsultan yang memberikan kajian FS untuk trase ini,” tuturnya.
Hendri menjelaskan nilai investasi pembangunan LRT Jakarta fase 1B dengan rute Velodrome-Manggarai ditargetkan Rp 5,5 triliun. Dibandingkan LRT fase 1
rute Kelapa Gading-Velodrome jalur sepanjang 5,8 km menghabiskan Rp 6 triliun
“Target dari investasi ini sebesar 5,5 triliun, dengan 5,2 triliun untuk infrastruktur dan sistem, lalu 300 miliar untuk rolling stock,” ungkapnya.
Dikatakan pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan Menteri Perhubungan, dan Dirjen PT KAI untuk memastikan rekomendasi izin trase ini sudah siap dikirimkan kepada Pj Gubernur DKI Jakarta. Supaya ditetapkan keputusan gubernur (Kepgub) untuk trase 1B.
“Karena pada saat kita melakukan tender kontraktor, semua titik-titik stasiun sudah harus pasti. Kami harapkan surat keputusan gubernur dan izin trase ini diharapkan pada awal kuartal I bisa keluar sehingga kami bisa melakukan tender,” ungkapnya.
Hendri mengaku seluruh kajian studi kelayakan (feasibility study) sudah siap untuk basic desainnya.
“Nanti pada proses kontraktor bisa melakukan design and build bisa dilakukan proses selanjutnya,” paparnya.
Diakui Hendri, seluruh titik integrasi terhadap stasiun ini sudah kami diskusikan dengan seluruh stakeholder terkait, ada dari Dinas Perhubungan DKI dan Kemenhub.
“Integrasinya dengan BRT Transjakarta dan KAI. Harapannya ini meningkatkan trase LRT Jakarta. Karena fase 1B ini merupakan PSN, sudah masuk ke Permenko Perekonomian Nomor 21 Tahun 2020 dan sudah di-kick off oleh Kementerian Perekonomian, Kemenko Marinves,” pungkasnya.
Sebelumnya, pada LRT Jakarta fase 1 rute Kelapa Gading-Velodrome, jalur yang terbentang sepanjang 5,8 km. Fase 1 ini mempunyai enam stasiun, yakni Pegangsaan Dua, Boulevard Utara, Boulevard Selatan, Pulo Mas, Equestrian dan Velodrome. (Peri)