Suharyanto menyampaikan, untuk melibatkan semua pihak dalam penanganan bencana, termasuk penanganan bencana di Sulawesi Selatan, karena bencana adalah urusan bersama.
“Tidak ada satupun lembaga yang dapat menyelesaikan penanganan bencana sendirian. Bencana adalah urusan bersama,” tutur Suharyanto.
Dalam kesempatan itu, Kepala BNPB Suharyanto beserta rombongan juga menyambangi warga terdampak banjir dan angin kencang di Desa Aeng Batubatu, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.
Suharyanto sempat berdialog dengan warga yang menyampaikan keluh kesahnya. Dalam arahannya kepada pemerintah daerah setempat, agar memperbaiki infrastruktur dan merencanakan berbagai langkah kesiapsiagaan untuk dapat mengantisipasi bencana yang akan datang. Sehingga dapat mengurangi korban terdampak.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melaporkan akibat bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor dan angin kencang yang melanda wilayahnya, terdapat 19 Kabupaten/Kota terdampak dan 9 Kabupaten berstatus tanggap darurat bencana alam.